TEMPO.CO, Jakarta - Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, kembali diterjang banjir akibat debit Sungai Cikeas dan Cileungsi meningkat pada Rabu dinihari, 25 Mei 2016. Air masuk melalui tanggul rusak yang belum diperbaiki pemerintah setempat.
Warga Vila Nusa Indah, Tri Hernantyo, mengatakan banjir mulai terjadi sejak pukul 00.30 WIB. Lingkungan yang kebanjiran, di antaranya RW 22, 13, 14, dan 15. Ketinggian air rata-rata mencapai 30 sentimeter. "Air masuk ke permukiman ketika warga sedang tidur," kata Tri kepada Tempo, Rabu, 25 Mei 2016.
Ia mengatakan warga cukup terkejut dengan adanya banjir tersebut, meskipun wilayahnya tak terdapat hujan. Beruntung, sebagian besar rumah sudah ditinggikan, sehingga air menggenangi sejumlah jalanan. "Ada yang sampai masuk ke rumah, tapi enggak banyak," katanya.
Menurut dia, air mulai surut sekitar pukul 04.00 WIB. Saat ini, warga sedang bersih-bersih lumpur. Ia mengatakan penanganan terhadap tanggul jebol di perumahan tersebut oleh pemerintah cukup lamban. Sehingga, ketika debit sungai naik maka akan masuk ke permukiman warga. "Sejak banjir beberapa waktu lalu tak ada penanganan darurat," ujarnya.
Gara-gara kerap tak diperhatikan, warga Vila Nusa Indah beberapa hari terakhir menyuarakan untuk pindah administrasi ke Kota Bekasi. Mereka bahkan telah mengumpulkan tanda tangan untuk kepindahan ke Kota Bekasi. Warga Vila Nusa Indah juga sudah bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sedangkan di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, air nyaris masuk ke permukiman warga. Sebab, debit kiriman air dari Sungai Cikeas dan Cileungsi hampir sama dengan tanggul yang setinggi lima meter. Warga Pondok Gede Permai, Kelik Widyanto, mengatakan debit kiriman air dari Bogor pada dinihari tadi cukup banyak, mencapai 640 sentimeter. "Sisa 20 sentimeter antara air dengan tanggul," katanya.
ADI WARSONO