TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menepis kabar bahwa ia tidak datang dalam peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, karena ada penolakan dari warga kelurahan tersebut. “Bukan, karena antar Pak Jokowi,” katanya di Balai Kota, Kamis, 26 Mei 2016.
Ahok menegaskan bahwa ia mengantar Presiden Joko Widodo ke Bandara Halim Perdanakusuma. Presiden Jokowi bertolak ke Jepang untuk menghadiri KTT G-7 guna membahas persoalan ekonomi, sosial, dan keamanan.
Ahok mengatakan, dalam peresmian RPTRA-RPTRA lain, dia sering datang. Menurut Ahok, peresmian RPTRA tidak ada hubungannya dengan penggusuran di wilayah Jakarta Utara. “Mau anti, ya, anti saja sama saya, saya mau resmiin, ya, resmiin saja,” ucapnya. Ia menambahkan, penolakan itu hanya isu lama.
Beredar kabar bahwa warga Koja, Jakarta Utara, menolak kedatangan Ahok untuk meresmikan RPTRA di wilayah itu. Warga yang menamakan diri “Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran” itu menggulirkan surat penolakan kedatangan Ahok. Surat tersebut dilayangkan pada Selasa, 24 Mei 2016.
Ketua Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran Herdanus mengatakan pihaknya juga menyatakan dalam surat itu untuk menggelar demo penolakan kedatangan Ahok. Namun, akhirnya, RPTRA di Kelurahan Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, diresmikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
DANANG FIRMANTO
Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
TERUNGKAP: Artis KDI Ini Ternyata Pencuri 43 Mobil Rental!