TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Kamis, 26 Mei 2016.
Ahok seharusnya meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tahap II di Jalan Inspeksi RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Kamis pagi. Ruang publik ini dibangun PT Indofood Sukses Makmur. Namun Ahok diwakili Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI, untuk mengikuti acara ini.
Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
TERUNGKAP: Artis KDI Ini Ternyata Pencuri 43 Mobil Rental!
Sejak dua hari lalu, Jaringan Masyarakat Koja menolak kedatangan Ahok dengan cara menggelar demonstrasi di lokasi RPTRA. Mereka mengirim surat kepada Kepala Kepolisian Sektor Koja dan Kepala Unit Intelijen dan Keamanan berisi pemberitahuan rencana demonstrasi.
"Kami adalah aliansi masyarakat di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang selalu menjunjung tinggi semangat keadilan dan kemanusiaan yang beradab bagi masyarakat di mana pun, khususnya di wilayah Kecamatan Koja," begitu isi surat yang ditandatangani Ketua Presidium, Herdanus T.
Surat ini adalah pernyataan sikap aliansi tersebut menolak kedatangan Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta. Tuntutan demonstrasi mereka tercetak dengan huruf kapital: TOLAK AHOK!!
Seratusan rombongan pendemo batal berteriak di depan Ahok karena bukan Ahok yang memenuhi undangan acara itu, melainkan Wakil Gubernur Djarot. "Tadi pagi kami tanya panitia, katanya yang datang Pak Djarot. Akhirnya kami hanya menonton acaranya," kata Herdanus saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Mei.
Ia mengatakan masyarakat tidak menolak kedatangan Djarot. "Karena kami hanya tidak suka pribadi Ahok, bukan Pemda DKI," kata Herdanus. Ia menjelaskan, masyarakat juga tidak menentang pembangunan RPTRA yang bermanfaat untuk anak-anak.
Herdanus mengatakan komunitas ini anti terhadap penggusuran secara sewenang-wenang. Mereka juga tak suka dengan gaya berbicara Ahok yang angkuh dan sombong.
Menurut dia, jaringan masyarakat Koja juga tak suka dengan cara Ahok memimpin dan memperlakukan bawahannya. "Dia marahin bawahannya di depan orang banyak. Kenapa tidak dipanggil ke ruangannya dengan baik-baik?" ucap guru sekolah anak jalanan di Yayasan Himpunan Pemerhati Masyarakat Marginal Kota.
Baca juga:
TERKUAK: Penyanyi KDI Pencuri 43 Mobil, Ternyata Playboy
Lulu Tobing Gugat Cerai Trah Cendana, Ini Reaksi Keluarga
Herdanus mengatakan Ahok suka langsung marah jika menemui kesalahan di lapangan. "Kami adalah bagian dari Aliansi Masyarakat Jakarta Utara. Tuntutan kami sama seperti waktu kami berdemo di KPK," kata pria berusia 57 tahun ini.
Pada Selasa, 3 Mei 2016, Aliansi Masyarakat Jakarta Utara berdemo di Balai Kota. Mereka menolak kebijakan Ahok terkait penggusuran dan reklamasi pulau.
Sebelumnya, ribuan nelayan di pesisir Jakarta berunjuk rasa memprotes keputusan Ahok yang mengizinkan proyek reklamasi. Mereka bahkan menggugat ke pengadilan tata usaha negara.
REZKI ALVIONITASARI
Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
TERUNGKAP: Artis KDI Ini Ternyata Pencuri 43 Mobil Rental!