TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Utara Febriana Tambunan menceritakan, sekitar pukul 19.15 kemarin, pasang air laut setinggi 245 sentimeter terjadi di pantai utara Jakarta. Akibatnya, tanggul di depan Apartemen Pantai Mutiara jebol dan air setinggi 1 meter menggenangi kawasan tersebut.
"Setelah air surut, kami baru tahu kalau ternyata panjang tanggul yang jebol mencapai 70 meter. Karena itu, air masuk ke hunian. Baru kali ini tanggul jebol seperti itu," ujar Febriana saat ditemui di depan Apartemen Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu dinihari, 4 Juni 2016.
Menurut Febriana, tercatat 124 bangunan terendam air akibat jebolnya tanggul tersebut. Ratusan bangunan itu, kata dia, terletak di Blok R, S, dan T Perumahan Pantai Mutiara. "Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa. Pengungsi juga tidak ada," kata Febriana.
Saat ini, berdasarkan pantauan Tempo, tanggul yang jebol telah ditahan dengan kantong pasir oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. "Warga yang ingin menuju ke rumahnya dari luar juga dibantu masuk dengan perahu karet. Dinas Tata Air, Satpol PP, pemadam kebakaran, TNI, dan Polri semuanya bergerak," tuturnya.
Nantinya, ujar Febriana, tanggul yang jebol akan diperbaiki oleh pengembang yang mengelola kawasan perumahan tersebut. "Pemerintah daerah bertanggung jawab menanggul sementara agar air terhambat. Kami berharap besok pagi air sudah surut kalau laut tidak pasang lagi. Ini disedot terus dengan pompa."
Lokasi banjir itu terjadi di dekat kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, menurut Febriana, rumah Ahok tidak terkena dampak dari banjir tersebut karena letaknya berbeda. "Gubernur bukan di sini. Ada di seberang sana, bukan di kompleks ini, jadi tidak terkena imbas," ucapnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI