TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris, hakulyakin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal memilih jalur partai ketimbang perseorangan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Pasalnya, kata dia, verifikasi faktual dukungan kepada Ahok bakal menyulitkannya. “Dia pasti berpikir rasional,” kata Charles, 6 Juni 2016.
Dewan Perwakilan Rakyat baru saja mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah pada Kamis pekan lalu. Salah satu hal yang diperbarui dalam undang-undang itu adalah pasal 48, yang menetapkan bahwa dukungan kepada calon perseorangan harus diverifikasi faktual dengan sensus atau menemui langsung.
Charles meminta relawan Ahok, Teman Ahok, legawa jika jagoannya memilih melalui jalur partai pada pemilihan Februari 2017. “Tujuannya sama: Ahok terpilih lagi. Jadi tak perlu kecewa,” ujarnya.
Namun Teman Ahok tetap yakin Ahok akan tetap memilih jalur independen. Mereka bahkan menargetkan dapat mengumpulkan 1 juta KTP dalam dua pekan ke depan. “Kami ini tempat berlabuh Ahok,” tutur Singgih Widiyastono, pendiri Teman Ahok.
Tiga Pemicu Ahok....
Selanjutnya baca Pilkada DKI: 3 Pemicu Ahok Akan Menyerah ke Partai
DEVY ERNIS
Koreksi:
Judul artikel ini sudah diubah. Judul sebelumnya kurang tepat.