TEMPO.CO, Jakarta - Acara tahunan Jakarta Fair Kemayoran kembali digelar tahun ini. Pameran akbar yang diadakan satu bulan penuh untuk menyambut ulang tahun DKI Jakarta ke-489 itu dibuka Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat malam, 10 Juni 2016.
Setelah pembukaan, Ahok melihat stan-stan milik Pemerintah DKI Jakarta. Ahok berjalan kaki dari area panggung utama menuju Hall C1. Di sana, dia mengunjungi beberapa anjungan yang memamerkan berbagai program Pemerintah DKI Jakarta, membuka layanan publik, dan diisi dengan panggung kesenian tradisional masyarakat Jakarta.
Setelah hampir 30 menit mengelilingi area di Hall C1, Ahok mengomentari stan-stan tersebut. "Saya kira ini sesuai dengan harapan. Saya tidak mau stan Jakarta diisi masing-masing wilayah hanya jual produk makanan," katanya.
Stan milik Pemerintah DKI memang terlihat tidak menjual sesuatu produk, melainkan menunjukkan kepada para pengunjung berbagai aplikasi-aplikasi untuk memudahkan mereka mengakses sesuatu. "Mau naik bus ada aplikasi, mau makan aman ada aplikasinya apa. Jadi, datang ke Jakarta lebih mudah dan nyaman," ujar Ahok.
Ahok berujar, mulai tahun ini, ia meminta stan pemerintah tidak diisi dengan penjualan produk. Apalagi, kata dia, pihaknya tidak mau keluar biaya alias gratis biaya sewa stan. "Kan punya lahan, dikasih lahan gratis. Kami enggak mau anggarkan APBD. Jadi, cari sponsorship membangun ini."
Stan gratis Pemerintah Jakarta didapat sejak tahun lalu. Sebelumnya, saat Joko Widodo menjadi Gubernur DKI, ia memprotes karena harus membayar stan. Jokowi saat itu menegaskan tak akan membayar biaya sewa stan yang dipakai Pemda DKI di arena Pekan Raya. Menurut Joko Widodo, Pemerintah DKI tidak perlu membayar karena memiliki saham 13,2 persen di PT JIExpo International, perusahaan yang mengelola pameran tahunan di Kemayoran tersebut. "Masak, pemilik disuruh membayar stan tapi tidak diberi dividen. Logikanya apa?" kata Jokowi, Rabu, 12 Juni 2013.
FRISKI RIANA | JH