TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama datang memberi sambutan dalam konsultasi publik terkait penyusunan rekomendasi kebijakan reklamasi pantai utara Jakarta. Namun Ahok, sapaan akrab Basuki, menyampaikan kepada para peserta konsultasi bahwa dia tak mengikuti diskusi sampai selesai.
Usai memberikan kata sambutan, Ahok langsung ditanya sejumlah awak media alasannya tidak mengikuti acara tersebut. "Ngapain dengerin orang ngomong. Aku lebih tahu ilmunya kok," kata Gubernur Ahok di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Juni 2016.
BACA: Adhyaksa Dault: Jakarta Harus Selamat dari Pemimpin Arogan
Diskusi publik tersebut diadakan oleh Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang dibentuk Kementerian Koordinator Kemaritiman pada 18 April 2016. Hari ini, beberapa ahli dan masyarakat turut menyampaikan pandangannya dan memberikan opsi skenario pembangunan.
Hasil dari konsultasi itu akan menjadi masukan bagi komite untuk menentukan rekomendasi kebijakan reklamasi Pantura Jakarta. Menurut Ahok, ada istilah praktek terbaik dalam mengatasi suatu masalah. Praktek tersebut dapat diterapkan dengan melihat negara maju yang sudah melakukannya terlebih dulu.
BACA: Golkar: Ahok Kerjanya Bagus, Cuma Perlu Dipoles Etika Berbicara
"Negara agak terlambat maju itu ada bagusnya. Anda tinggal menyontek saja, tapi jangan ikutin kesalahan dia," ujarnya. Terkait reklamasi, Ahok menilainya sebagai praktek terbaik mengatasi laut tercemar, yaitu dengan menanam pohon bakau. "Reklamasi tanami bakau supaya tersedot racunnya."
Dalam sambutannya, Ahok mempersilakan para tamu untuk berdebat menyampaikan apa saja. Syaratnya, ia melanjutkan, harus ada solusinya dan mampu menjelaskan alasannya. "Kalau anda mengatakan ini bukan warna hitam, sebutkan (alasannya). Jangan cuma ngotot. Bagi saya itu brengsek!"
FRISKI RIANA
PANAS PILKADA DKI
Dukung Ahok, Hanura: Kader Kami Berbaur dengan Teman Ahok
Cerita Risma Soal Obrolan 3 Jam dengan Megawati