TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beberapa hari ini lebih banyak menutup rapat mulutnya bila ditanya seputar pemilihan gubernur pada 2017. Ahok lebih senang menjawab pertanyaan seputar pekerjaannya sebagai orang nomor satu di DKI. "Jangan politiklah. Males aku, ngomong kerja aja," kata Ahok di beberapa kesempatan.
Bungkamnya Ahok ini tentu membuat penasaran awak media. Ahok sering dicecar alasan aksi diamnya, apakah ada kaitannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Ahok menegaskan, tak ada yang berubah dalam hubungannyanya dengan PDIP. "Itu kan cerita never ending story. Mau merapat (ke partai) bagaimana? Orang aku sudah rapat melulu, kok," ucap Ahok di Balai Kota, Selasa 14 Juni 2017.
Baca: Ahok: Nemani Makan Orang Tidak Puasa Pahalanya Dobel
Ihwal mulai banyaknya partai yang merapat dan mendukung Ahok untuk maju dalam pilkada DKI, Ahok enggan komentar banyak. Menurut Ahok, ia masih akan membicarakan hal tersebut kepada tim relawannya, Teman Ahok.
"Saya enggak tahu, makanya kami harus ngomong dengan Teman Ahok. Teman Ahok maunya gimana, yang rasional gimana, gitu aja," tutur Ahok.
Sikap enggan komentar ini juga sempat ditunjukkan Ahok sejak Jumat pekan lalu. Ia sempat mengatakan lebih memilih Teman Ahok lantaran relawannya itu sudah berjuang mengumpulkan satu juta KTP sebagai syarat pasangan dari nonpartai.
Berita Menarik: Inilah Dimas, Orang Bertompel yang Disebut Ikut Membunuh Eno
Bahkan ia berjanji akan hadir dalam perayaan Teman Ahok jika jumlah KTP sudah mencapai satu juta lembar. Komisi Pemilihan Umum DKI mengajukan syarat bagi pasangan calon nonpartai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap.
Sejak Mei lalu, jumlah KTP sebagai syarat sudah terpenuhi. Sampai hari ini, berdasarkan pantauan dari situs yang dibuat tim relawannya, www.temanahok.com, jumlah KTP yang telah terkumpul mencapai 976.478 lembar.
LARISSA HUDA