TEMPO.CO, Jakarta - Teman Ahok didirikan lima anak muda pada Maret 2015. Mereka adalah Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Muhammad Fathony, Aditya Yogi Prabowo, dan Richard Saerang. Tujuannya, mendukung Basuki Tjahaja Purnama menghadapi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang berseteru dengannya soal anggaran siluman.
Kelimanya berusia 22-24 tahun, pernah menjadi bagian dari tim sukses pasangan Joko Widodo-Basuki pada pemilihan gubernur 2012. Karena perseteruan dengan DPRD itu, Teman Ahok kemudian menggalang dukungan untuk Basuki agar ia maju dalam pemilihan gubernur 2017 dari jalur perseorangan.
BACA: KPK Usut Rp 30 Miliar dari Pengembang ke Teman Ahok
Teman Ahok mulai mengumpulkan KTP pada Juli 2015 sebagai bekal Basuki alias Ahok mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur. Mereka mendirikan posko di pusat-pusat belanja dan menjual berbagai suvenir yang berkaitan dengan Gubernur Basuki.
Biaya awal pendirian Teman Ahok berasal dari Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, lembaga survei politik, sebesar Rp 500 juta. Setelah itu, Teman Ahok tak pernah membuka ihwal sumber dana untuk membiayai kegiatan mengumpulkan KTP warga Jakarta.
BACA: Sunny Tanuwidjaja Disebut Perantara Rp 30 M ke Teman Ahok
Hingga Rabu, 14 Juni 2016, situs Temanahok.com mencatat 986.315 lembar salinan KTP sudah terkumpul untuk mendukung pasangan Basuki-Heru Budi Hartono. Ahok memberi syarat dia akan maju melalui jalur independen dengan dukungan itu jika KTP telah terkumpul 1 juta lembar.
Nama Teman Ahok menjadi pusat perhatian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2016, setelah politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang, mempertanyakan kepada KPK adanya aliran Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok. Singgih membantah kucuran Rp 30 miliar ke Teman Ahok.
Menanggapi pertanyaan Junimart, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya tengah mendalami informasi itu dan pemimpin KPK akan segera menerbitkan surat perintah penyelidikan. "Kasus ini cukup besar dan terkait dengan kasus induknya, yaitu suap reklamasi," ujarnya.
LINDA HAIRANI | TIM TEMPO
Baca juga:
Begini Cara Mudah Mendeteksi Calon Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa