TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Masyarakat di Pamulang, Tangerang Selatan, mesti bersabar dengan kondisi sebagian jalan utama di kota itu hingga akhir tahun ini. Peningkatan dan pelebaran jalan yang sudah berjalan lebih dari dua tahun itu sudah dipastikan belum akan rampung dalam waktu dekat.
“Kami memang mengerjakan pelebaran Jalan Siliwangi, Pamulang, melalui program multiyears dan pengerjaan dikejar sampai akhir tahun ini," kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Robby Cahyadi, Rabu, 15 Juni 2016.
Saat ini kondisi pembetonan di ruas jalan itu dan Puspitek Raya masih terputus-putus sehingga kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas dan kesemrawutan. Belum lagi utilitas berupa tiang listrik dan jaringannya yang belum dipindahkan sehingga menghadang dan membahayakan banyak pengendara di ruas jalan itu.
Ada lagi masalah beberapa petak sambungan di jalan beton itu yang dibuat tidak seragam sehingga rusak dan terjadi penyempitan jalan. Atau drainase yang dibiarkan tak teratasi sehingga airnya melimpas ke badan jalan di beberapa titik. Jika hujan turun, kemacetan bisa semakin menjadi-jadi dan pengguna jalan harus bersaing bebas mencari jalannya.
Namun Robby meyakinkan infrastruktur jalan milik Provinsi Banten yang ada di Tangerang Selatan sudah hampir selesai. Tapi, karena terhambat lahan dan utilitas, pengerjaannya jadi tersendat. “Kota Tangerang Selatan itu hanya butuh pelebaran jalan.”
Robby menambahkan, total anggaran pemeliharaan rutin infrastruktur jalan provinsi di Tangerang Selatan sebesar Rp 5,1 miliar.
Nurhadi, 48 tahun, warga Kota Tangerang Selatan, memperkirakan kemacetan parah bisa terjadi saat hari raya nanti akibat kondisi jalan itu. Menurut dia, kondisi jalan yang belum juga baik akan menghambat laju kendaraan. "Kalau jalannya tidak rata, pasti pengemudi akan melambatkan laju kendaraannya atau paling tidak menghindari jalan tersebut. Dari sana pasti antrean kendaraan juga terjadi,” tuturnya.
Dia menambahkan, “Apalagi Lebaran, semua orang pasti ingin bepergian."
MUHAMAD KURNIANTO