TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok enggan mengomentari pemberitaan majalah Tempo yang menyebutkan adanya aliran dana dari pengembang untuk Teman Ahok. Berdasarkan hasil penelusuran Tempo dari berbagai narasumber, ada dugaan aliran dana sebesar Rp 30 miliar yang berasal dari pengembang.
Uang tersebut diduga diberikan melalui Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Ahok. Mendengar nama orang dekatnya ikut diperiksa, Ahok bergeming dan menghindari pertanyaan wartawan. Saat ditanya apakah ada bentuk pembelaan atau klarifikasi dari Sunny soal aliran dana kepada tim relawannya, Ahok enggan berkomentar.
BACA: EKSKLUSIF: Perjalanan Duit Rp 30 Miliar ke Teman-teman Ahok
"Enggak ada. Kamu tanya sama mereka (Sunny dan Teman Ahok)," kata Ahok seraya bergegas pergi meninggalkan Balai Kota, Senin, 20 Juni 2016. Ahok menuturkan dia juga tidak akan meminta Sunny menjelaskan kepadanya soal aliran dana tersebut. "Kenapa dia harus klarifikasi kepada saya?"
Selain Sunny, dalam majalah Tempo, nama Chief Executive Officer Cyrus Network Hasan Nasbi juga disebut terlibat dalam pencairan dana tersebut. Hal itu didapat Tempo dari keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah memeriksa mantan Managing Director Cyrus Network Andreas Bertoni pada 15 April lalu.
BACA: Kalau Teman Ahok Dapat Rp 30 Miliar, Kami...
Teman Ahok, kata Andreas, didesain Cyrus Network bersama anggota staf khusus Basuki, Sunny Tanuwidjaja. Nama Hasan Nasbi dan Sunny disebut oleh Andreas saat diperiksa KPK. Politikus PDIP, Junimart Girsang, sebelumnya juga mempertanyakan perkara suap reklamasi Jakarta kepada KPK.
Junimart menanyakan kabar adanya dana pengembang reklamasi Rp 30 miliar untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus. Menjawab pertanyaan Junimart, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan Komisi akan menerbitkan surat penyelidikan perkara itu. Saat ditanya rencana penyelidikan itu, Ahok berkelit. "Ya, itu urusan mereka (Cyrus dan Sunny). Aku enggak sempat urusi mereka," ujar Ahok.
LARISSA HUDA
BACA JUGA
Roy Suryo Mengelak Terima Surat, Imam: Enggak Boleh Bohong
Nama Yusuf Mansur Mencuat dalam Survei Pilgub DKI