TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Harry Kurniawan mengatakan empat tersangka geng motor yang diringkus polisi dalam kendali obat jenis pil anjing, saat melakukan penyerangan komunitas motor di Grand Depok City, Ahad lalu.
"Mereka mengkonsumsi pil anjing berwarna kuning dan meminum anggur merah sebelum menyerang di GDC. Itu yang membuat efek mereka jadi berani," kata Harry, Selasa, 21 Juni 2016.
Harry mengatakan puluhan anggota geng motor langsung menyerang begitu datang ke lokasi kejadian. Tindakan Geng Motor Kancil terekam kamera pengintai minimarket tempat komunitas motor yang diserang sedang berkumpul. "Ada dua orang terluka akibat dianiaya mereka dan 13 motor dirusak di tempat kejadian," ujarnya.
Geng motor yang anggotanya remaja belasan tahun itu, mengaku menyerang sebagai bentuk solidaritas. Soalnya, teman wanita mereka dicium warga Depok. Geng asal Bogor tersebut, mencari orang yang mencium teman mereka dengan cara menyisir sejumlah wilayah di Depok.
Sebelum menyerang di GDC, geng motor tersebut sempat menyisir kawasan Kelapa Dua Cimanggis dan Mekarjaya. Saat menyerang, anggota Geng Kancil mempersenjatai diri dengan samurai, celurit, golok, dan gergaji. "Mereka tidak tahu siapa orang yang mencium temannya. Penyerangan dilakukan secara acak," ucapnya.
Selain empat tersangka yang berhasil diringkus, polisi masih memburu empat anggota Geng Kancil lain yang masih buron. "Kami sudah tetapkan empat orang lainnya menjadi DPO, polisi," kata Harry.
Seluruh anggota berasal dari Bogor. Mereka sering melakukan kopi darat di Gang Kancil Cibinong, Kabupaten Bogor. Geng motor asal Bogor, tersebut memberi nama mereka Geng Kancil. "Tersangka dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara."
Kapten Geng Kancil, Fiar Nur Rohman, menuturkan meminum anggur merah sebelum melakukan penyerangan ke Depok. Fiar mengatakan ada lima motor yang ikut menyisir sejumlah wilayah di Depok, untuk mencari orang yang mencium, teman mereka. "Satu motor dinaiki tiga orang."
IMAM HAMDI