TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi yang dilakukan sejumlah warga Penjaringan, Jakarta Utara, untuk menolak kedatangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok guna meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak di Penjaringan, Kamis, 23 Juni 2016, mengakibatkan kemacetan panjang.
Demonstrasi tersebut membuat kemacetan lebih dari 3 kilometer di sepanjang Jalan Bandengan, Penjaringan. Bukan hanya itu, jalan dari arah Bandengan menuju Kota Tua terpaksa ditutup sementara lantaran aksi itu.
Pengendara sepeda motor asal Pluit, Jakarta Utara, Siti Nuraini, 23 tahun, mengaku terganggu oleh unjuk rasa tersebut. Menurut dia, ini pertama kalinya ada demonstrasi di Jalan Bandengan. "Jelas terganggu, ini kan jalan umum," ujarnya saat ditemui di Jalan Bandengan.
Demonstran yang merupakan aliansi beberapa organisasi masyarakat di Penjaringan beberapa kali melemparkan batu ke arah polisi. Untuk menahan lemparan batu dan menghalau demonstran, polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Demonstran akhirnya membubarkan diri setelah hujan turun. Beberapa petugas terlihat masih berjaga untuk mengantisipasi adanya demonstrasi susulan.
ABDUL AZIS