TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan akan terus memberantas peredaran narkotik di Indonesia, khususnya di Jakarta. Pasalnya, kata dia, jumlah penyalah guna narkotik terbesar ada di Jakarta dan angka ini terus meningkat setiap tahun.
Untuk memberantas peredaran narkotik, Djarot mengatakan Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan beberapa upaya pemberantasan, pencegahan, dan pemberdayaan. Ia berharap peredaran narkotik bisa ditekan, terlebih jumlah pemakai dan pengedarnya semakin banyak.
"Kami intensif bekerja sama dengan BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) melakukan berbagai macam kegiatan, dari pemberantasan, pencegahan, sampai pemberdayaan terus-menerus," kata Djarot di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad, 26 Juni 2016.
DKI Jakarta, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional 2014, menempati posisi tertinggi dalam hal penyalahgunaan narkoba. Penyalah guna narkoba di DKI mencapai 4,07 persen dari penduduknya. Dua daerah lain dengan penyalah guna narkoba tertinggi adalah Kalimantan Timur dan Sumatera Utara, masing-masing 3,07 dan 3,06 persen.
Pemerintah Provinsi DKI juga merancang program pemberdayaan masyarakat, salah satunya di Kampung Ambon. Kampung Ambon dulu pernah menjadi salah satu sarang narkoba terbesar. Tempat yang dulu tertutup oleh orang biasa kini menjadi lebih baik. "Mereka yang dulunya sangat tertutup sekarang sudah terbuka banyak aktivitas melawan narkoba," ujar Djarot.
Hari ini merupakan peringatan Hari Anti-Narkotik Internasional. Peringatan ini dilaksanakan di lapangan parkir Jalan Cengkeh, Kelurahan Taman Sari, Kota Tua, Jakarta, Barat. Turut hadir Presiden Joko Widodo; Kepala BNN Budi Waseso; Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti; serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhur Binsar Pandjaitan.
LARISSA HUDA