TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus The Jamania menyatakan permintaan maaf mereka atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat 24 Juni 2016 lalu.
Permintaan maaf ini disampaikan oleh ketua The Jakmania, Richard Ahmad, usai pertemuan rekonsiliasi antara pengurus The Jakmania dan jajaran Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kamis 30 Juni 2016. “Artinya, hubungan kita selama ini baik, tidak ada persoalan apa-apa antara Jakmania dan pihak Polda Metro Jaya. Tentunya ini menjadi pelajaran untuk kita semua,” kata Richard.
Pada kesempatan yang sama, Richard juga menyampaikan lima poin pernyataan sikap Pengurus The Jakmania.
Pertama, mengecam tindakan anarkis para supporter dalam pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada tanggal 24 Juni 2016, baik di dalam maupun di luar Stadion Gelora Bung Karno yang mengakibatkan korban luka-luka dan kerugian materil. "Kami menyampaikan permohonan maaf kepada para korban dan instansi terkait khususnya pihak kepolisian," kata Richard.
Kedua, The Jakmania tidak ada permasalahan dengan kepolisian Polda Metro Jaya, selama ini menjalin hubungan baik dan berkomunikasi secara aktif.
Ketiga, tindakan anarkis yang terjadi merupakan tindakan individu para suporter dan bukan tindakan yang terorganisir secara organisasi.
Keempat, The Jakmania menerima sanksi yang diberikan baik oleh Komite Kode Etik maupun pemerintah, di mana sebagai introspeksi pengurus dan anggota Jakmania untuk konsolidasi dan berbenah diri guna memperbaiki citra Jakmania dan persepakbolaan Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Kelima, terhadap para pelaku anarkis, pengurus Jakmania menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku dan pengurus Jakmania akan proaktif membantu Polda Metro Jaya.
Richard menambahkan, pengurus Jakmania akan mengganti rugi biaya perawatan korban yang luka dalam kejadian Jumat lalu. Semuanya terkait korban tentunya Persija akan tanggung jawab,” kata Richard.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Awi Setiyono, menyatakan mendukung langkah Jakmania dan akan melakukan pembinaan dan edukasi kepada Jakmania. “Kepolisian sangat terbuka terkait dengan pembangunan, pembinaan, dan edukasi kepada supporter ini,” kata Awi. Bahkan, ia mengaku pihak kepolisian siap mengawal Jakmania dari kelurahan hingga tribun stadion ketika mereka akan menonton pertandingan.
ARDITO RAMADHAN