TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak mempermasalahkan orang-orang yang datang ke Jakarta setelah Idul Fitri. Asal, mereka memiliki tempat tinggal. Masa mudik dan balik saat Idul Fitri biasanya menjadi kesempatan para pemudik mengajak sanak-saudaranya mengadu nasib di Ibu Kota.
"Pendatang tidak masalah datang ke Jakarta. Namanya juga Ibu Kota, siapa pun boleh datang mengadu nasib," kata Ahok saat ditemui dalam acara halalbihalal Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta, Senin, 11 Juli 2016..
"Prinsip kami sederhana, kalau dia menginap di tempat saudaranya, biarin," ucap Ahok.
Namun, bila ditemukan pendatang mendirikan bangunan liar, Ahok akan mengambil langkah tegas. "Kalau tinggal di bangunan liar, ya pasti akan kami bongkar dan usir pulang."
Untuk mengantisipasi bangunan-bangunan liar, Pemprov DKI akan menyiapkan rumah susun. "Bagi kami, kalau rumah susunnya siap, warga akan didorong untuk pindah," tutur Ahok.
Menurut data Pemprov DKI Jakarta, jumlah pendatang tahun ini mencapai sekitar 70 ribu orang.
ARDITO RAMADHAN