Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penghina Jokowi Diadukan Gondol Anak Perempuan 10 Tahun ke Puncak

image-gnews
Arsyad tertunduk malu saat diinterogasi Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Kepolisian Resor Kota Depok, 11 Juli 2016. TEMPO/Imam Hamdi
Arsyad tertunduk malu saat diinterogasi Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Kepolisian Resor Kota Depok, 11 Juli 2016. TEMPO/Imam Hamdi
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Polisi terus menyelidiki korban pencabulan yang dilakukan M. Aryad, 26 tahun. Total sudah ada dua korban yang melaporkan kasus dugaan pencabulan oleh Arsyad.‎

Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan menduga anak di bawah umur yang dicabuli Arsyad jumlahnya banyak. Korban pertama berusia tujuh tahun, berinisial K, hampir dicabuli Arsyad di vila kawasan Puncak pada 5 Juni 2016. 

Setelah itu Arsyad diketahui kembali berulah dengan membawa anak perempuan berusia 10 tahun berinisial F, ke kawasan Puncak. "Dua anak perempuan itu hampir dicabuli Arsyad," kata Harry, Selasa, 12 Juli 2016.‎

Korban pertama urung dicabuli Arsyad karena masih terlalu kecil. Saat itu, kata Harry, Arsyad sudah melucuti seluruh pakaian korbannya. "Kemaluannya mau dimasukan, tapi terlalu kecil," ucapnya. "Arsyad tidak tega."‎

Setelah membatalkan niatnya, Arsyad memberikan duit Rp 100 ribu kepada K dan meminta anak perempuan kecil itu pulang. Orang tua korban sempat melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor Cimanggis. 

Namun, setelah anak perempuan itu pulang, keluarga K mencabut berkas laporan anaknya yang semula dianggap hilang. "Setelah diselidiki pelaku yang membawa K ialah Arsyad," ucapnya.

Hasrat Arsyad terhadap anak-anak kembali memuncak pada Minggu malam, 10 Juli 2016. Arsyad berkeliling mencari korban. Dia melihat anak perempuan berusia 10 tahun, di dekat kolam renang Paragon, Cilodong. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arsyad merayu anak tersebut dengan iming-iming membelikan jajanan kesukaannya. Akhirnya F mau mengikuti ajakan lelaki yang pernah terlibat kasus penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada pemilu presiden 2014 itu. 

Korban diajak ke minimarket di kawasan Puncak yang jauh dari rumahnya. Setelah diajak ke minimarket dan membelikan jajanan yang diinginkan korbannya, Arsyad mengajak F ke vila. "Setelah sampai vila korbannya dicumbui. Pas celananya dilepas korban teriak dan mengundang perhatian warga," ujarnya. 

‎Korban ditangkap warga dan dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Cisarua. Dari Polsek Cisarua tersangka diserahkan ke Polres Depok, karena orang tua korban melaporkan kejadian anaknya yang hilang Minggu sore di Polsek Cimanggis. "Senin kemarin tersangka ditangkap," ucapnya.

Harry menduga korban Arsyad lebih dari dua. Soalnya, Arsyad juga sempat membawa teman K yang laki-laki. "Namun saat itu, teman korban yang pertamanya melarikan diri," ujarnya.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

5 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

12 hari lalu

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono. Foto: ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek
Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

21 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

27 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.


Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

28 hari lalu

Terduga pelaku pencabulan terhadap belasan siswa SD Negeri di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur, Kamis, 29 Februari 2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

Seorang guru SD di Cianjur ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Orang tua menyebut korbannya bisa mencapai ratusan.


Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

28 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu


Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

28 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

Seorang istri pasien di sebuah rumah sakit di Palembang diduga mengalami kekerasan seksual oleh dokter yang memeriksa suaminya.


Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

34 hari lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

EM, guru agama, diduga memperkosa AS, siswinya, terjadi saat jam pelajaran berlangsung.


Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

34 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

Para Dadu alias Mapaga, 55 tahun, terpidana pencabulan anak Sabu Raijua ditangkap oleh Kejaksaan Tinggi NTT.


Siswi SMP Dicabuli Kakak Pembina Pramuka Saat Kamping di Bekasi

48 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Siswi SMP Dicabuli Kakak Pembina Pramuka Saat Kamping di Bekasi

Siswi SMP berinisial A diduga jadi korban pencabulan oleh kakak pembina pramuka, KA, di sebuah vila, Jatiasih, Kota Bekasi.