TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso, terdakwa perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin, membantah kesaksian Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna. Dia mengaku tak pernah menceritakan soal kekasihnya kepada Mirna.
"Kami beda negara, kalaupun curhat saya akan ke teman-teman dekat saya," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Selasa 12 Juli 2016. Dia juga mengaku tidak pernah dinasehati Mirna dalam urusan percintaan. "Kami punya hubungan baik, tapi tak terlalu dekat."
Dalam sidang pemeriksaan saksi, Darmawan menceritakan soal kejadian antara Mirna dan Jessica di Australia. Jessica sempat marah kepada Mirna yang memberi saran agar Jessica putus dengan kekasihnya, Patrick. Saat itu, sekitar Oktober 2014, Jessica bertemu Mirna dan menceritakan soal kekasihnya.
Hal itu pula yang disebutkan dalam dakwaan sebagai motif pembunuhan Mirna. Kesaksian yang sama juga disampaikan oleh suami Mirna, Arief Sumarko.
Baca: Beri Napas Buatan pada Anaknya, Ayah Mirna Dihampiri Jessica
Arief mengatakan cerita itu didengarnya langsung dari Mirna dan disampaikan ke ayah mertuanya. Dalam pertemuan kala itu, Jessica marah dan langsung meninggalkan Mirna di tempat pertemuan. "Dia sempat cerita jadi takut ketemu Jessica sejak kejadian itu," kata dia.
Arief yang memeriksa isi handphone istrinya setelah meninggal mengetahui jika Jessica kembali menghubungi Mirna dan mengajak bertemu di Jakarta. Pertemuan pun terjadi pada 8 Desember 2015 di sebuah resto di Kelapa Gading. "Mirna bersedia bertemu Jessica karena mengira itu waktunya berbaikan," ujarnya. Namun, Mirna minta ditemani olehnya. Pada hari kejadian pun, menurut Arief, Mirna baru mau menemui Jessica ketika Hani sudah tiba di Grand Indonesia.
Siapa sangka Mirna kemudian tumbang setelah minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Berdasarkan uji laboratorium, kopi itu ternyata ditaburi sianida. Jessica menjadi tersangka dalam kematian Mirna tersebut.
Di persidangan, Jessica juga membantah soal dia yang dituduh pura-pura asma saat berada di rumah sakit. Karena perilaku itu, keluarga Mirna mulai menaruh curiga pada Jessica.
"Dia asma tiba-tiba, tapi enggak lama kemudian dia sudah kelihatan baik-baik saja," kata Sendi yang bersaksi terakhir. Kembaran Mirna ini pun menaruh curiga karena Jessica nampak tenang saja selama menghadapi kejadian itu padahal teman-teman yang lain panik dan menangis.
"Saya bukan pura-pura asma," kata Jessica. Dia sampai mendapat pertolongan dari dokter. Dia juga tak terima dikatakan tenang-tenang saja karena dia juga mengupayakan menolong Mirna.
Baca: Pengacara: Jessica Tak Punya Catatan Kriminal di Australia
Seusai persidangan, Darmawan tak banyak berkomentar soal bantahan Jessica. Dia mengatakan akan ada saksi-saksi yang dihadirkan untuk membuktikan peristiwa pidana ini. "Itu kan pembelaan diri. Ditunggu saja nanti," ujarnya.
Sidang pemeriksaan akan kembali dilaksanakan Rabu 12 Juli 2016. Jaksa penuntut umum Ardito Muardi mengatakan akan mendatangkan empat saksi. "Saksi Hani Juwita Bun dan tiga pegawai kafe," ujarnya.
NINIS CHAIRUNNISA