TEMPO.CO, Jakarta - Institut Pertanian Bogor meminta polisi mengungkap kasus Anang Fahri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor yang tewas menggantung di kamar kosnya di Kelurahan Ballumbang Jaya, Bogor Barat.
"Mengenai informasi lebih detail terkait dengan lokasi dan waktu kejadian serta penyebab kematiannya, kami masih menunggu keterangan pihak berwajib," kata Rektor IPB Herry Suhardiyanto, Minggu, 17 Juli 2016.
Pihak rektorat IPB siap bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengungkap kasus kematian Anang yang terjadi pada Sabtu pekan lalu. "Kami menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk pemeriksaan dan penyelidikan atas wafatnya mahasiswa kami," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono.
Jenazah mahasiswa IPB itu telah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara, Bogor, dan siap diberangkatkan ke rumah duka di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. IPB menyiapkan mobil ambulans untuk membawa jenazah ke rumah duka.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bogor Barat Ajun Komisaris Yaser Arafat menuturkan jenazah Anang ditemukan menggantung menggunakan benang nilon biru yang diikat ke plafon rumah.
"Jenazah ditemukan pertama kali oleh Hakim, teman satu kosnya, dalam posisi duduk dengan tali nilon biru tergantung lewat palang plafon rumah," ujarnya.
Dia menuturkan kepolisian masih menyelidiki kasus kematian mahasiswa IPB tersebut. "Mayat diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya.
M. SIDIK PERMANA