TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengumumkan adanya penutupan jalur cepat Semanggi dari arah Tomang menuju Bundaraan Hotel Indonesia. Penutupan dikarenakan adanya proyek revitalisasi Jembatan Semanggi yang sudah dimulai April lalu.
"Penutupan dilakukan sejak Jumat tanggal 22 Juli 2016 hingga proyek (revitalisasi) selesai. Proyek ini direncanakan berlangsung selama 540 hari," ujar Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto, saat dihubungi Sabtu, 23 Juli 2016.
Dengan ditutupnya jalur arah Tomang - Bundaran HI, maka telah ada empat jalur cepat yang ditutup selama revitalisasi Semanggi. Sebelumnya jalur Sudirman arah Cawang telah ditutup sejak tanggal 6 Juni 2016. Jalur cepat Semanggi arah Sudirman - Grogol pertanggal 11 Juni 2016 ditutup, dan Jalur cepat Semanggi - blok M tanggal 24 Juni 2016.
Budiyanto mengatakan penutupan ini berarti di sekitar Semanggi sudah kehilangan delapan lajur jalan. Hal tersebut, kata dia, secara otomatis akan mengurangi ruang lalu lintas yang digunakan untuk aktifitas pengendara kendaraan mapun pejalan kaki.
"Dengan berkurangnya ruang lalu lintas perlu ada management rekayasa lalu lintas di sekitar Semanggi untuk mengembalikan lajur atau ruang lalu lintas yg hilang," kata Budi.
Adapun beberapa rekayasa yang diterapkan Dirlantas Polda Metro Jaya adalah
1. Perluasan jalur lambat pada lokasi atau titik yang terkena dampak penutupan jalur cepat.
2. Pengaturan kembali management traffic light yang berdekatan dengan Jembatan Semanggi.
3. Buka tutup pintu masuk tol Senayan, Semanggi 1 dan 2 dan Off ramp depan Polda dan Semanggi.
4. Pengembalian fungsi trotoar pada peruntukannya di sekitar Semanggi.
5. Penambahan personel di sekitar Semanggi dengan sinergitas stakeholder lainnya.
6. Mengoptimalkan peran Regional Traffic Management Centre (RTMC) sebagai corong untuk menyampaikan perkembangan lalu lintas secara real time pada masyarakat.
Jalan layang Semanggi nantinya akan terdiri atas dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lagi untuk kendaraan dari arah Grogol menuju Blok M.
Proyek yang direncanakan selesai pada Agustus 2017 diklaim bisa mengurangi kemacetan Jakarta hingga 30 persen.
EGI ADYATAMA