TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini semakin santer dikabarkan bakal maju dalam bursa pencalonan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Bahkan beredar kabar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memberikan restu kepada Risma untuk menantang gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Namun kabar tersebut dibantah Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga. "Sampai saat ini kami belum menggelar rapat DPP (Dewan Pimpinan Pusat) untuk membahas finalisasi pembahasan Pilkada DKI Jakarta," kata Eriko kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2016.
Menurut Eriko, masih banyak tahap yang harus dilalui untuk memutuskan pasangan calon yang akan diusung PDI Perjuangan. Dari tahap internal, kata dia, Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta sudah mengusulkan dua nama, yakni Djarot Saiful Hidayat dan Boy Sadikin.
Baca: Beda Risma dan Ahok Menurut Aliansi Pemuda Surabaya
Adapun dari tahap penjaringan, dia mengimbuhkan, dari 27 bakal calon yang telah menjalani uji kepatutan, PDI Perjuangan sudah mengantongi enam nama yang akan diusulkan ke DPP. Namun sampai saat ini enam nama tersebut masih dirahasiakan.
Selain proses penjaringan, ujar Eriko, partainya masih terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain. "Proses survei juga sedang berlangsung untuk melihat dukungan dari masyarakat, kan yang memilih itu mereka," ujar Eriko.
Eriko berujar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Fraksi PDI Perjuangan berencana mengumpulkan semua kader struktural hingga ke tingkat anak ranting untuk diserap aspirasinya. "DPR dan DPRD saat reses akan menampung masukan masyarakat yang ada secara umum," tuturnya.
Baca: 3 Partai yang 'Ngebet' Dorong Risma Tantang Ahok
Meski nama Risma terus berembus, Eriko menuturkan, PDI Perjuangan tidak ingin buru-buru. Hal ini juga pernah dilakukan PDI Perjuangan saat akan mendatangkan Joko Widodo dari Surakarta ke Jakarta beberapa tahun lalu. "Memang belum ada pembahasan bahwa ini finalisasi," ucapnya.
Mengenai sinyal dari Megawati, Eriko tak mau komentar banyak. Meski punya hak prerogatif, Eriko mengatakan Megawati akan tetap menghargai proses dari atas ke bawah. "Kemarin, saat diwawancara, juga jawabnya cuma senyum," kata Eriko.
LARISSA HUDA