TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin tiga partai pendukungnya, yaitu, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya, tidak akan menarik dukungan terhadapnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut dia, kesepakatan antara dia dn partai adalah saling menghargai satu sama lain.
"Cuma kami menghargai mereka (partai) juga ketika partai menghargai Teman Ahok. Maka saya dan Teman Ahok juga menghargai partai, menaruh kepercayaan," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 10 Agustus 2016.
Baca: Jika Ada Partai Membelot, Ahok Pasrah Tak Ikut Pilkada DKI
Menurut Ahok, jika nanti salah satu partai pendukungnya menarik diri, partai tersebut mengingkari kepercayaan yang ia dan kelompok relawan Teman Ahok beri. Sebelumnya, Ahok pernah mendeklarasikan diri maju lewat jalur independen. Namun keputusannya berubah lantaran tiga partai itu mendekati Ahok.
Ketiga partai menyatakan mendukung Ahok maju dalam pilkada DKI 2017 dengan total kursi yang dimiliki sebanyak 25 dari syarat minimal 22 kursi untuk mengusung pasangan calon. "Kalau mereka mengingkari kepercayaan yang kami beri, ya sudah, berarti kami sial saja ditipu partai," ucap Ahok.
Baca: Ahmad Dhani: Kami Lawan Ahok sampai Titik Darah Penghabisan
Menurut Ahok, tiga partai tidak begitu saja menarik dukungan karena mempertaruhkan nama baik partai yang akan dibawa hingga Pemilihan Umum 2019. Terlebih, ujar Ahok, ketiga partai yang mendekatinya, tanpa harus ia lobi untuk mengusungnya dalam perebutan kursi DKI-1.
Baca: Cerita Nusron: Skenario Ahok Kan Lawan 10 Partai!
Persyaratan maju lewat jalur independen tercapai dengan mengumpulkan satu juta KTP warga Jakarta. Namun kesempatan maju secara perseorangan gugur lantaran Ahok memilih jalur partai. Hingga penutupan pendaftaran jalur independen, Ahok tidak mendaftarkan diri. Sedangkan pendaftaran pasangan calon lewat partai politik baru akan dibuka pada 19-21 September 2016.
"Saat partai mendukung, ya kita respect dong. Kamu mendukung, ya kami respect. Sama-sama kasih kehormatan, sama-sama kita menghargai. Tapi, kalau dia batalin, saya kira partai masak mau menodainya. Kalau sampai mau nekat juga, ya silakan," ujar Ahok.
LARISSA HUDA
Baca Juga
Cerita Nusron: Skenario Ahok Kan Lawan 10 Partai!
Rio2016: Riau Ega Menang, Pemanah Nomor Satu Dunia Syok