Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok vs Risma, Ini Perbandingan Jakarta Selatan - Surabaya

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menolak dibandingkan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait dengan penataan trotoar. Ia bahkan menyatakan luas Surabaya hanya seluas Jakarta Selatan.

"Jakarta beda banget sama Surabaya, Surabaya trotoarnya sudah rapi, Jakarta kok belum? Nah, itu yang sehat (pembandingan di antara kandidat pilgub). Kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan gitu, lho," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Agustus 2016.

Terkait dengan pernyataan Ahok tersebut, Risma meradang dan tidak terima. Menurut dia, apa yang disampaikan Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. "Surabaya tidak sama luasnya dengan Jakarta Selatan," katanya.

BacaAhok: Saya Tidak Bermaksud Kecilkan Bu Risma

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, luas seluruh Provinsi DKI Jakarta ialah 661,52 kilometer persegi yang memiliki lima kota administrasi dan satu kabupaten dengan total 44 kecamatan. Sedangkan Surabaya memiliki luas 374,8 kilometer persegi dengan 31 kecamatan.

Dari perbandingan tersebut, luas daerah yang dipimpin keduanya tidak berbeda jauh. Luas daerah Surabaya lebih dari separuh Jakarta. Bahkan menjadi kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta.

Dibandingkan dengan Jakarta Selatan, Surabaya jelas memiliki luas lebih dari dua kali lipat. Jakarta Selatan hanya memiliki luas daerah 145,73 kilometer persegi dengan sepuluh kecamatan.

Dalam hal pembangunan daerah, Risma memiliki tiga kebijakan utama yang selama ini menjadi fokusnya. Pertama, menciptakan banyak ruang terbuka hijau. kebijakan ini bahkan berhasil membawa Taman Bungkul, yang ia hidupkan kembali, mendapat penghargaan taman terbaik se-Asia pada 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, dalam hal pengelolaan sampah, Risma menerapkan kebijakan green and clean di 33 kecamatan di Surabaya yang melibatkan warga. Ketiga, membangun jalur pejalan kaki (pedestrian way) dan jalur sepeda yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ruang terbuka hijau. Hasilnya, Surabaya diganjar Adipura Kencana empat tahun berturut-turut dari 2011 sampai 2014.

Baca3 Orang Ini Paling Ramai Dibicarakan di Dunia Maya

Adapun Jakarta Selatan masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Misalnya, pembangunan Waduk Brigif yang sempat mangkrak. Padahal, pada era Jokowi, pembangunan waduk dikebut untuk menanggulangi banjir di Jakarta.

Trotoar dan jalur pedestrian juga masih banyak yang pembenahannya terhenti bahkan rusak tanpa pembenahan yang jelas. Bahkan saat ini Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan tengah menyidik dugaan korupsi pembangunan trotoar. Kasus ini diduga merugikan negara Rp 3,5 miliar.

Tidak hanya soal luas, Risma juga menegaskan, di Surabaya, ia sendirian menjabat Wali Kota. Namun, di Jakarta, Ahok dibantu lima wali kota dan satu bupati. Untuk anggaran belanja pun, Kota Surabaya hanya memiliki Rp 7,9 triliun dengan total penduduk sebanyak 2,9 juta jiwa. Sedangkan anggaran belanja Jakarta sebesar Rp 64 triliun dengan total penduduk 10 juta orang. Oh ya, untuk diketahui, wali kota yang berada di Provinsi DKI Jakarta tak dipilih langsung, melainkan ditunjuk gubernur. Adapun Surabaya dilakukan pemilihan langsung.

"Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi, kalau begini, saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus? Kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah, bisa bahaya, makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu," tutur Risma.

INGE KLARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

2 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

6 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

7 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

9 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

9 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

9 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

11 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

12 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.