Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok Siapkan 'Park and Ride' dan Busway dekat Stasiun KRL  

image-gnews
Angkutan umum menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 24 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Angkutan umum menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 24 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menyiapkan titik-titik 'park and ride' atau fasilitas parkir dekat sarana transportasi publik seperti stasiun KRL dan jalur busway Transjakarta. Saat ini, kata dia, besaran  tarif parkir di stasiun sedang dikaji.  "Nanti kajiannya jalan, kalau terlalu sepi kami turunin (tarifnya)," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 19 Agustus 2016.

Ahok mengatakan, tarif parkir di stasiun kereta rel listrik (KRL) mestinya akan lebih murah. Kendati begitu, dia menuturkan tujuan utama dari 'park and ride' atau kantong parkir, bukan semata mendapatkan uang parkir.  Tapi, dia berharap volume kendaraan pribadi bisa berkurang karena pihaknya akan menyediakan bus TransJakarta yang melewati area 'park and ride' itu.

Selain itu, pembangunan fasilitas 'park and ride' juga guna mendukung sistem electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan untuk mengganti penerapan 'three in one'. "Kalau ada ERP kan, enggak mungkin dia (warga pengguna kendaraan pribadi--) jalan. Mendingan dia lewatin. Nanti pengennya kami, (mereka) naikin bus yang sudah disediakan," ujarnya.

Pemerintah DKI sebelumnya berencana untuk memanfaatkan lahan-lahan di kolong jembatan layang untuk membangun 'park and ride'. Area tersebut nantinya akan terhubung dengan terminal bus dan stasiun kereta rel listrik (KRL).

Rencananya, 'park and ride' perdana akan dibangun di kolong flyover Kampung Melayu, Klender, dan Tebet. Pemerintah belum menjelaskan disainnya karena kolong flyover tersebut relatif pendek dan tidak terlalu luas sehingga hanya sedikit mobil yang bisa parkir.

Rencana pembangunan 'area park and ride' ini pernah disinggung Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada 2 Agustus 2016.  Lembaga ini berencana menyesuaikan rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ) dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur.

Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga mengatakan penataan tata ruang di Jabodetabek hingga Cianjur tak bisa dipisahkan dengan sistem transportasi yang terintegrasi.

Elly menuturkan jika kedua aturan itu tak saling melengkapi, kemacetan di Jakarta dan kota-kota penyangga akan semakin sulit dihindari. “Kami tak akan bisa menyelesaikan masalah lalu lintas, kemacetan, hanya dengan rekayasa transportasi,” ujarnya di Jakarta.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek saat ini tengah menggodok rencana induk transportasi Jabodetabek. Ada sembilan prinsip dalam rencana induk transportasi itu. Salah satunya ialah, adanya keterpaduan antara transportasi dan tata ruang.

Badan merencanakan aturan-aturan dalam rencana induk transportasi itu rampung dalam satu hingga dua bulan mendatang. Jika telah rampung, sistem pengelolaan transportasi itu akan diserahkan pada Presiden untuk disahkan menjadi Peraturan Presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Sub Direktorat Perencanaan Program BPTJ Tonny Agus Setiono mengatakan salah satu langkah mengurangi kemacetan di Jakarta yang sudah tak memiliki lahan kosong untuk membangun jalan ialah dengan membangun compact city atau pusat kota baru di luar Jakarta. Salah satu, pusat kota baru di Tangerang Selatan ialah BSD City.

Dengan adanya kota baru, kata Tonny, beban jalanan di Ibu Kota akan berkurang. Musababnya, masyarakat tak perlu lagi bepergian ke Jakarta karena dalam kawasan itu sudah terdapat perkantoran, rumah sakit, sarana pendidikan, hingga tempat-tempat hiburan.

Selain itu, untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota, pemerintah DKI dan kota penyangga lainnya, kata Tonny, dapat membangun kawasan transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan perkantoran dan permukiman.

Kawasan TOD itu pun harus terintegrasi dengan seluruh angkutan umum seperti kereta api dan bus sehingga pekerja yang menuju kawasan itu tak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi.

Tonny mengungkapkan konsep pembangunan seperti pusat kota baru di luar Jakarta dan kawasan TOD itu seharusnya dapat diserap oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam merevisi Peraturan Presiden 54/2008. Tujuannya agar rencana tata ruang di kawasan Jabodetabek hingga Cianjur dapat saling mendukung dengan sistem transportasi terintegrasi.

Staf Direktorat Perencanaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang Aji Raditya mengatakan masih menyempurnakan revisi Peraturan Presiden 54/2008 itu. “Rencana induk transportasi Jabodetabek akan terakomodasi dalam rencana tata ruang yang tengah kami revisi,” ujarnya.

Kepala Bidang Perekonomian Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah mengatakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030, akan terdapat enam TOD di Blok M, Manggarai, Dukuh Atas, Grogol, Harmoni, dan Senen. Selain itu, pemerintah DKI pun berencana membangun 16 'park and ride' atau kantong parkir di seluruh Jakarta.

FRISKI RIANA | GANGSAR


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

3 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

3 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

21 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

22 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

26 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

44 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

44 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.