TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan menunda pengumuman calon wakil gubernur yang akan mendampinginya dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Bukannya hoax ya. Keputusan ditunda karena ada perkembangan signifikan," katanya di Gandy Steak House, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus 2016.
Koalisi Kekeluargaan yang beranggotakan tujuh partai politik berencana mengumumkan calon pendamping Sandiaga pada Senin, 22 Agustus 2016, hari ini. Namun rencana itu batal seiring adanya keinginan dari beberapa partai yang meminta tambahan waktu untuk memverifikasi dan mempelajari calon wakil gubernur yang akan ditunjuk.
Sandiaga mengatakan dia tengah menunggu dan menghormati jalannya proses internal partai-partai itu sebelum 19 September, jadwal pendaftaran calon gubernur. Namun, dia menuturkan, dalam pekan ini akan ada perkembangan dari partai untuk memperkuat Koalisi Kekeluargaan. "Ada partai yang akan deklarasi dan menyusul beberapa partai yang akan memperkuat Koalisi Kekeluargaan kami," ujarnya.
Menurut Sandiaga, partainya kini tengah memberikan ruang bagi pimpinan partai lain untuk merumuskan nama calon pasangan. Sebab, aspirasi dan masukan dari rakyat mengalir semakin deras. Ada pula keinginan warga Jakarta untuk menghemat keuangan negara agar pemilihan Gubernur DKI hanya dijalankan cukup satu putaran, yaitu dengan mengusung satu pasangan untuk menjadi penantang petahana.
"Ada gempa tektonik di kalangan warga Jakarta dari segi perubahan preferensi terhadap calon pimpinan, yang mengakibatkan partai politik menunggu hasil yang perlahan dan verifikasi mendalam," tuturnya.
Sandiaga mengaku, saat ini ada beberapa nama yang dibahas dalam koalisi untuk menjadi calon wakil gubernur. Di antaranya Sekretaris Daerah DKI Saefullah dan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni. Keputusan nama calon wakil, dia berujar, nantinya akan diumumkan pimpinan partai.
FRISKI RIANA