TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan dia menginginkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berlaga melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
"Harapannya, PDIP usung Bu Risma ke Jakarta," kata Zulkifli, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, hari ini, 24 Agustus 2016.
Menurut dia, dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nanti sebaiknya ada beberapa pasangan yang diusung agar masyarakat punya banyak pilihan. "Kalau yang sepadan dengan Ahok ya tetap Bu Risma," ucap Zulkifli.
Namun, Zulkifli meneruskan, apa pun keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tentang siapa calon yang akan diusung, harus dihormati.
Baca: Pilgub DKI: Dukungan ke Risma Menguat, PDIP Bikin Kejutan?
Santer spekulasi bahwa PDIP akan mengusung Ahok sebagai calon gubernur bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur. Djarot kini menjabat Wakil Gubernur DKI. Ahok sudah didukung Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Hanura yang totalnya memiliki 24 kursi di PRD DKI Jakarta. Sedangkan PDIP memiliki kursi lebih banyak, yakni 28.
Spekulasi membuncah setelah pada 17 Agustus 2016 Ahok menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta jajaran elite partai di kantor pusat PDIP, Jalan Diponegoro 58. Ahok mengklaim Megawati, pemilik hak prerogatif untuk menunjuk calon gubernur, sudah mendukung dia. Bahkan, Ahok menyatakan kedatangannya ke markas PDIP bukan untuk meminta dukungan PDIP melainkan meminang Djarot.
Baca: Ahok Klaim Didukung, PDIP: Megawati Tak Mengejar Kekuasaan
Penjelasan Ahok itu kontak membuat kader-kader PDIP berang. Ketua PDIP Andreas Hugo Pareira menuding Ahok sengaja mengadu domba dan memecah-belah partainya. Arteria Dahlan, rekan sefraksi Andreas di DPR, mengatakan Mega bukan tipe politikus yang hanya mengejar kekuasaan sehingga dia yakin Mega tak akan mudah menyetujui permintaan dukungan dari Ahok.
Sebelumnya, awal Agustus 2016, PDIP DKI Jakarta menyatakan menolak Ahok. PDIP Jakarta Pusat bahkan menyatakan ingin calon gubernur dari kader internal, bisa Djarot atau Risma. Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR dari PDIP Arief Wibowo juga menunjukkan sikapnya terhadap Ahok. Bersama Ketua DPRD DKI Jakarta, juga politikus PDIP, Prasetyo Edi Marsudi, Arif menentang penggusuran di Glodok.
Zulkifli juga menanggapi calon dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Sandiaga Uno. Menurut dia, dukungan PAN terhadap Sandiaga baru akan dibicarakan. "Kemarin dia (Sandiaga) datang ke acara ulang tahun PAN untuk silaturahmi."
Zulkifli tak berkomentar banyak soal kabar bahwa andiaga Uno akan menarik Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo sebagai calon wakil gubernur. "Lihat nanti saja," ujarnya.
ODELIA SINAGA