Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Ahok Mau Diusung PDIP, Djarot: Tidak Harus Daftar  

image-gnews
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menerima Roti Buaya dari Relawan Ahok-Djarot di Balaikota DKI Jakarta, 29 Agustus 2016. Sebagai simbol dukungan, Roti buaya digunakan untuk meminang keduanya agar tetap bersama memimpin Jakarta. TEMPO/Subekti
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menerima Roti Buaya dari Relawan Ahok-Djarot di Balaikota DKI Jakarta, 29 Agustus 2016. Sebagai simbol dukungan, Roti buaya digunakan untuk meminang keduanya agar tetap bersama memimpin Jakarta. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu mendaftar ke PDI Perjuangan bila ingin diusung dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Ya, tidak harus. Mekanisme sudah beliau lakukan sejak awal," kata Djarot di Balai Kota DKI, Senin, 29 Agustus 2016.

Djarot menyampaikan, Gubernur Jakarta dengan sapaan Ahok itu sebetulnya sudah diusung PDI Perjuangan sejak pemilihan Gubernur DKI 2012. Saat itu, PDIP mengusung kadernya, Joko Widodo sebagai gubernur dan Ahok sebagai wakilnya. PDIP, ujar dia, berkomitmen mengawal terus sampai 2017.

Djarot menjelaskan, sejak diusung pada 2012, Ahok telah melalui mekanisme partai. Selain itu, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu memiliki rekam jejak seorang yang diusungnya dan kandidat pemimpin daerah. 

"Petahana selalu mendapat evaluasi dari partai, di mana pun juga," katanya. Menurut Djarot, jika hasil evaluasi kurang memuaskan, bisa saja PDIP tidak akan kembali merekomendasikan petahana untuk periode selanjutnya. 

Beberapa waktu lalu, Ahok mendampingi Megawati berkunjung ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Djarot.

Kepada wartawan, Ahok mengaku Megawati telah memberi sinyal kuat untuk mengusungnya karena berstatus sebagai petahana. "Intinya, sinyal Ibu Mega, dari tiga opsi, Ibu Mega lebih cenderung ke (mendukung) petahana," kata Ahok, Rabu, 17 Agustus 2016.

Ahok mengatakan PDIP belum akan mengumumkan calon yang akan diusung karena harus melewati mekanisme partai. Dia mengklaim, Megawati telah memastikan Ahok tidak perlu melewati serangkaian tahap penjaringan hingga uji kepatutan (fit and proper test).

Namun sejumlah pengurus pusat dan daerah (PDIP Jakarta) menolak Ahok dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mereka malah menawarkan Ahok hanya sebagai wakil gubernur, mendampingi kader PDIP yang menjadi gubernur. 

“Ini solusi cerdas untuk membuktikan kebesaran hati Ahok yang katanya hanya mau mengabdi dan tidak mengejar jabatan,” kata Ketua Badan Hukum dan Advokasi Dewan Pengurus Pusat PDIP Arteria Dahlan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila Ahok menjadi wakil, kata Arteria, Djarot Syaiful Hidayat akan diusung menjadi gubernur. Pilihan itu dianggap jauh lebih strategis karena akan mudah menjelaskannya ke kader partai terbawah. 

Selain itu, perolehan 28 kursi PDIP lebih banyak daripada tiga partai pengusung Ahok saat ini, yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar. “Secara politis, Djarot lebih unggul,” ujar Arteria. “Solusi ini layak dipertimbangkan. Tinggal Ahok bersedia atau tidak.”

Selain simulasi pasangan Djarot-Ahok, beberapa nama kader internal dimunculkan untuk menjadi gubernur pendamping Ahok. 

Anggota Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Masinton Pasaribu mengatakan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo masuk simulasi internal tersebut. “Sedang disimulasikan bagaimana baiknya,” kata Masinton.

Menurut Masinton, tawaran PDIP masuk akal karena ketiga nama tersebut, yaitu Djarot, Risma, dan Rudy, sudah sama-sama teruji memimpin daerah. Sedangkan Ahok baru tiga tahun menjabat gubernur. Itu pun, kata dia, menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden pada akhir 2014.

Simulasi ini, ucap Arteria, sudah dipresentasikan di depan Ketua Umum Megawati. “Beliau mendengar dan mencermati saja. Dia berusaha mengakomodasi semua suara internal,” katanya. 

“Opsi ini masih kami lihat perkembangannya. Saya kira simulasi dan bongkar pasang pasangan itu biasa,” kata Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP PDIP bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

FRISKI RIANA | INDRI MAULIDAR | LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

25 hari lalu

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?


70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

31 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Sarasehan Eksponen Alumni dan Aktivis GMNI di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Ganjar Pranowo menerima deklarasi dukungan pada Pilpres 2024 dari eksponen alumni dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam acara sarasehan nasional sebagai Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang. TEMPO/M Taufan Rengganis
70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.


Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.


Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Istri Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Farida, usai pengukuhan sebagai Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah DKI di Balai Kota DKI, 14 Agustus 2017. Friski Riana
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman memegang palu sidang usai dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023. Habiburokhman yang merupakan Anggota Fraksi Gerindra dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI menggantikan Desmond J Mahesa, yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.


Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan pidato pada acara deklarasi Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jateng di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 4 November 2023. Deklarasi yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kalangan seperti relawan kader, simpatisan partai, akademisi, advokat, seniman, budayawan, nelayan, petani, buruh, hingga generasi milenial itu untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wawan Hadi
Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?


Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat mengikuti kampanye akbar di Parkir Timur, Komplek GBK Senayan, Jakarta, 31 Maret 2019. Ia meminta kader-kader partainya mengkampanyekan tiga kartu besutan capres Jokowi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.


Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan juru kampanye (jurkam) partai tingkat nasional dalam menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu 5 Agustus 2023. Pelatihan tersebut diikuti 100 peserta yang berasal dari utusan DPD serta utusan sayap dan badan partai, guna memenangkan Pilpres dan Pileg 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.


Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayatullah di kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.