TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta penduduk yang menjadi korban relokasi tidak manja karena menolak pindah rusun yang jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Penolakan untuk pindah ke rusun karena jauh itu disampaikan warga Rawajati yang terletak persis di pinggir rel samping Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Setidaknya ada 60 kepala keluarga yang tinggal di area permukiman itu. Mereka tinggal di 50 bangunan, yang sebagian besar masih bersifat semipermanen. Mereka sejatinya akan dipindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur. Selama ini warga Rawajati menempati tanah negara.
Ahok meminta mereka yang dipindahkan itu agar tidak manja karena harus tinggal di tempat yang lebih jauh dari tempat kerjanya. "Sekarang saya tanya, saya suka katakan di antara kalian pun banyak yang tidak tinggal di Jakarta. Pagi-pagi sudah masuk kerja," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 31 Agustus 2016.
Menurut Ahok, jarak lokasi rumah susun cukup terjangkau lantaran masih berada di wilayah Jakarta. Selain itu, mereka yang bersedia tinggal di rusun juga difasilitasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dari bus sekolah gratis, Transjakarta gratis, subsidi pendidikan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), sampai jaminan kesehatan.
"Itu kami pindahkan bukan ke Belitung lho, masih di Jakarta juga. Saya kira ini sudah terlalu manja," ujar Ahok.
Ahok menganalogikan, jika memang ingin lokasi yang strategis, ia bisa saja memindahkan mereka ke pusat kota. Namun masalahnya, kata Ahok, hal tersebut tidak dibenarkan lantaran tanah tersebut milik negara. Ahok bahkan menyinggung, bagi masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, ada baiknya ikut aturan.
Menurut dia, kemiskinan tidak bisa dijadikan alasan untuk membiarkan seseorang berhak menggunakan tanah negara secara ilegal. "Kalau kita lahir dengan harta yang tidak banyak, cuma karena kita miskin bukan berarti kita harus merampok tanah negara. Itu yang harus mesti adil di situ. Tapi, kalau otaknya mau ngerampok aja, ya enggak bisa," tutur Ahok.
LARISSA HUDA