TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong anak buahnya maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada pemilihan kepala daerah Jakarta 2017.
Calon gubernur dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Sandiaga Uno, disebut-sebut sedang mempertimbangkan antara Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah atau Deputi Gubernur Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.
"Bagus. Semua mau maju bagus. Empat deputi mau maju lebih bagus. Langsung ada peluang eselon satu (diperebutkan) empat orang. Lumayan lho eselon satu gajinya. Ke luar negeri melulu lagi, kan. Lumayan," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.
Ahok mendukung rencana Saefullah, yang akan menjalankan uji kepatutan, sebagai bakal calon wakil gubernur dari Partai Gerindra. Dia menilai keputusan Saefullah berpolitik justru menguntungkan pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta. "Saya kira bagus. Saya selalu katakan, kalau semua pejabat mau jadi pejabat publik, itu bagus. Nanti ada kesempatan orang lain maju. Beliau juga udah belajar, kan," ujarnya.
Namun Ajok berpesan, para calon pemimpin harus mampu menawarkan kejujuran, kerapian, dan keberanian untuk mengambil suatu kebijakan dan keputusan. Sebab, tutur Ahok, jika semua PNS bisa membuktikan hal tersebut, sudah sepatutnya mereka semua maju ke ranah politik. Hal serupa Ahok sampaikan jika Sylviana Murni ikut maju dalam perebutan kursi pemimpin Jakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta Muhammad Taufik menyatakan ada tiga calon wakil gubernur yang bakal mendampingi Sandiaga Uno, yaitu Saefullah, Sylviana Murni, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
"Kami mau fit and proper dulu ketiganya," ucap Taufik, pekan lalu. Taufik berujar, syarat pertama dalam memilih pendamping Sandiaga adalah calon wakil gubernur tersebut dapat menyerap dukungan massa. Dengan begitu, tutur Taufik, kesempatan menang lebih besar.
Selain dapat menambah suara, calon wakil gubernur diharapkan juga punya pengetahuan tentang birokrasi. Tiga nama itu sebetulnya telah memenuhi syarat itu lantaran semuanya berasal dari kalangan birokrat. "Tinggal dilihat siapa yang bisa menarik dukungan lebih banyak," kata Taufik.
LARISSA HUDA