TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso geram dituding tidak tertekan dalam sesi wawancara selama proses pemeriksaan di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin tersebut hari ini menjalani sidang ke-17 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Bagaimana mungkin saya tidak tertekan. Tidak benar kalau saya tidak tertekan," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 1 September 2016. Jessica berang karena Ronny Nitibaskara, kriminolog dari Universitas Indonesia, menyebut dirinya tidak tertekan selama sesi wawancara saat pemeriksaan di kepolisian.
Jessica mengungkapkan bahwa pemeriksaan itu bukanlah kemauannya. Dia mengatakan hanya mengikuti proses. Karena itu, wanita yang dituduh sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin itu menganggap bahwa pendapat Ronny tidak benar tentang dirinya. "Bohong semuanya," ujarnya.
Baca: Sidang Jessica: Detik-detik Kematian Mirna Masih Misteri
Ronny merupakan saksi ahli yang didatangkan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Mirna. Dalam kesaksiannya, Ronny mengaku memeriksa emosi Jessica di Polda Metro Jaya. "Investasi emosional antara saya dan Jessica, suasana sangat menyenangkan," tutur Ronny.
Penasihat Kapolri bidang kriminologi itu juga menilai gerak tubuh Jessica tampak tidak tertekan. Misalnya, tidak ada gerakan mengibas rambut atau menekan bibir saat wawancara, yang merupakan ciri orang tertekan. Sebaliknya, menurut dia, Jessica tertawa terpingkal-pingkal saat mendengar guyonan yang ia berikan.
Baca juga: Sidang Kasus Kopi Sianida, Tiga Tanda Jessica Sulit Dijerat
Setelah melihat ketiadaan gerak tubuh Jessica yang mencurigakan, Ronny lantas melanjutkan pengamatannya ke tahap baseline atau perilaku dasar. Dari situ, dia melakukan tes fisiognomi dengan mengamati wajah Jessica untuk mengetahui watak dasarnya.
Selanjutnya, ia juga mengamati gerak tubuh Jessica dalam tayangan kamera pengintai milik kafe Olivier, Grand Indonesia, yang merupakan tempat kejadian perkara. Berdasarkan dua kali pengamatan, Ronny mengaku sudah cukup jelas memantau pergerakan Jessica. "Wajah-wajah dari Jessica, gerak-geriknya bisa dipantau. Kalau sianida di luar kemampuan saya," ucapnya.
FRISKI RIANA