TEMPO.CO, Jakarta – Asep Sulaeman, korban perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah, dulunya adalah seorang senior vice president bidang eksplorasi dan hubungan eksternal ExxonMobil Indonesia. “Dia bekerja sudah lebih dari tiga puluh tahun,” kata juru bicara ExxonMobil, Erwin Maryoto, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 September 2016.
Erwin mengatakan Asep telah pensiun dari ExxonMobil sejak Mei 2016. Menurut dia, Asep orang baik dan santun. Korban sangat dihormati di perusahaannya selama masih bekerja. Bahkan, kata Erwin, Asep memiliki perhatian kepada para bawahannya.
Erwin mengaku mengenal keluarganya. Keluarga Asep harmonis dan tidak memiliki masalah apa pun. Ia mengatakan Asep kerap mengajak keluarganya ke acara-acara perkumpulan dari perusahaan. “Setahu saya enggak ada musuh,” katanya.
Menurut Erwin, Asep merupakan sosok yang pintar. Asep adalah alumnus Jurusan Teknik Geologi Universitas Padjadjaran. Laki-laki asal Garut itu pun sempat ditugaskan Exxon ke Amerika.
Rumah Asep di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pagi tadi dirampok. Perampok yang terdiri atas dua orang juga menyandera keluarga Asep. Namun, para sandera akhirnya ditangkap kepolisian wilayah Pondok Indah sekitar pukul 14.20. Keluarga Asep pun dinyatakan selamat.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Budi Setyono mengatakan pembantu yang berhasil kabur dari aksi penyanderaan tersebut kemudian menjelaskan keberadaan dua orang bersenjata menyandera korban. Empat orang yang disandera dalam kejadian itu.
Baca: Perampokan Di Pondok Indah, Pembantu Berhasil Kabur
Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiono mengatakan kepolisian melakukan pendekatan persuasif selama upaya pembebasan para sandera dari perampok itu. "Sekarang masih proses negosiasi," kata Awi kepada wartawan di Markas Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu, 3 September.
Baca: Polisi Bebaskan Sandera di Pondok Indah
DANANG FIRMANTO