TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya telah memeriksa tujuh saksi terkait dengan perampokan dan penyanderaan keluarga Asep Sulaeman di Pondok Indah. Pemeriksaan terhadap saksi lain masih akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan.
"Yang belum diperiksa dan ke depan akan diperiksa adalah security Pondok Indah, saksi yang mendengar teriakan saat tersangka masuk rumah. Kemudian dari chief security ExxonMobil rencananya Kamis akan kami periksa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 6 September 2016.
Dari tujuh saksi yang telah diperiksa, dua di antaranya adalah AJS dan S, pelaku perampokan yang ditangkap pada Sabtu lalu. Saksi lain adalah korban, yakni Asep beserta istri dan anaknya. Pembantu korban, Reni, yang kabur dari rumah saat kejadian, ikut diperiksa. Yang terakhir adalah penjaga hotel di Ciputat, tempat AJS dan komplotannya berembuk sebelum kejadian.
Awi mengaku saat ini masih kesulitan mendapatkan keterangan yang lebih jelas dari AJS. Padahal, ucap Awi, AJS adalah otak di balik kasus ini. Mantan petugas keamanan ExxonMobil itu juga yang disebut merekrut S dan tiga orang lain. "Orangnya (AJS) tertutup, tak mau mengungkap. Nanti kami dalami di penyidik," ujar Awi.
Saat ini polisi masih mengejar tiga orang lain yang disebut terlibat kasus ini. Meski tak ikut melancarkan perampokan dan penyanderaan, ketiganya diduga ikut merencanakan bersama AJS dan S sejak sebulan lalu.
AJS merupakan petugas jaga di ExxonMobil Indonesia sejak 2010 hingga Juli 2016. Ia juga sempat menjadi pengawal pribadi para petinggi ExxonMobil Indonesia. Dari pengakuan AJS, salah satu petinggi yang pernah dijaganya adalah Asep Sulaeman, yang dulu menjabat senior vice president di perusahaan minyak dan gas itu.
Pada Sabtu, 3 September 2016, dua perampok, AJS dan S, diduga menyandera penghuni rumah mewah tiga lantai di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, sejak pukul 06.00 WIB. Peristiwa penyanderaan ini terungkap setelah seorang pembantu rumah tersebut berteriak minta tolong. Satpam lalu menginformasikan laporan itu kepada petugas patroli dari kepolisian yang bertugas.
Kedua pelaku ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 14.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Polisi mengatakan masih mendalami motif di balik kejadian ini. Rumah yang dirampok adalah milik Asep.
EGI ADYATAMA