TEMPO.CO, Jakarta - Kesaksian ahli patologi forensik berkebangsaan Australia, Beng Beng Ong, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membuat gusar Edi Darmawan Salihin, ayah mendiang Wayan Mirna Salihin. Beng Ong dihadirkan sebagai saksi meringankan oleh tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus kematian Mirna.
Darmawan membawa bukti pendukung yang menunjukkan anaknya, Mirna, benar-benar tewas karena keracunan sianida. "Kemarin saya dapat red cherry yang dicari, ketemu," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 7 September 2016. Red cherry yang dimaksud adalah warna wajah Mirna yang memerah akibat keracunan seperti buah ceri.
Baca: Saksi Ahli Jessica Langgar Imigrasi, Keterangannya Sah?
Menurut Darmawan, ada perbedaan warna wajah saat Mirna pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo di Menteng dengan saat Mirna disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Dharmais. Darmawan menyebut wajah anaknya masih berwarna putih saat baru dinyatakan meninggal di RS Abdi Waluyo.
Sedangkan saat disemayamkan, warna merah pada wajah Mirna mulai muncul. "Sebelum dimandikan, red cherry-nya keluar," ujar Darmawan sambil menunjukkan gambar perbandingan wajah Mirna. Ia mengaku baru mendapat foto yang menunjukkan wajah Mirna yang telah memerah dari adik istrinya.
Baca: Saksi Ahli Jessica Diusir, Bagaimana Nasib Kesaksiannya?
Saat itu, adik istrinya memotret wajah Mirna sebagai kenang-kenangan. Adik istrinya memberikan foto tersebut kepada Darmawan setelah melihat kesaksian Beng Beng Ong, ahli yang didatangkan pengacara Jessica Kumala Wongso.
Mirna tewas setelah menyeruput kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada 6 Januari 2016. Jessica, teman Mirna, yang memesankan kopi, dijadikan terdakwa. Pada 6 September, Beng Beng Ong bersaksi di Pengadilan. Dia menunjukkan presentasinya mengenai temuan sianida dalam otopsi.
Baca: Ahli Patologi yang Bela Jessica Ditahan Imigrasi
Salah satu ciri-ciri akibat kematian sianida, kata Beng Ong, warna kulit menjadi merah terang. Beng Beng Ong menyatakan kematian Mirna bukan karena sianida. Dia merujuk pada hasil pemeriksaan toksikologi karena sianida tidak ditemukan dalam hati, empedu, dan urine. Sianida hanya ada di lambung Mirna.
Jika sengaja dimasukkan ke tubuh melalui pencernaan, menurut Beng Ong, sianida dalam jumlah besar pasti tertinggal di semua organ dalam vital. Karena itu, dia menduga Mirna meninggal secara alami. "Saya menduga karena penyakit jantung, adanya ketidaknormalan (abnormalitas) pasokan darah ke jantung. Namun saya tidak bisa pastikan penyebabnya," tutur Ong, dosen di Universitas Queensland.
FRISKI RIANA
Baca Juga
Begini Kondisi Reza Artamevia Saat Ini
Pengacara Jessica: Sianida di Tubuh Mirna Tak Terbukti