TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan para pelaku perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah telah merencanakan aksinya dengan matang. Berdasarkan keterangan para pelaku dan saksi, para pelaku sudah menyurvei rumah korban sejak dua hari sebelumnya.
"Informasi sementara, pada Kamis, 1 September 2016, mereka berlima sudah lakukan survei di rumah korban atas perintah AJ. Kemudian pada Jumat, 2 September 2016, mereka berlima kumpul di kantin Rumah Sakit Qadr di Karawaci sekitar pukul 22.00 WIB untuk merencanakan perampokan dan pembagian tugas," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 8 September 2016.
Seusai pertemuan di RS Qadr, kelimanya pergi menuju salah satu hotel di Jakarta Selatan sekitar pukul 23.30 WIB dengan menaiki mobil Fortuner berpelat nomor B-1746-CLP milik AJ. Di sana mereka kembali berkoordinasi.
"Di hotel, mereka memesan makanan. Setelah makan, mereka berangkat menuju rumah korban. Diperkirakan pada pukul 02.00 WIB," tuturnya.
Setiba di lingkungan rumah korban, RHS, yang mengemudikan mobil, memberhentikan mobil di samping portal perumahan. Mobil sengaja tidak memasuki gerbang sehingga terhindar dari pantauan sekuriti.
"Dua pelaku, yakni AJS dan S, turun, berjalan kaki dengan membawa tas. Sedangkan tiga pelaku lain, yakni RH, SAS, dan C, menunggu di sekitar mobil," ujar Awi.
Sekitar pukul 06.00 WIB, ketiga pelaku yang menunggu di dalam mobil mendengar suara teriakan warga yang berteriak ‘maling’. Tak lama kemudian, polisi juga turut tampak berdatangan. Melihat hal itu, ketiga pelaku dalam mobil memutuskan kabur ke Karawaci, Tangerang.
SAS diantarkan ke rumahnya di daerah Bencongan. "Rencana awal, setelah merampok, AJS dan S akan menghubungi RH agar menjemputnya," katanya.
Namun, sebelum hal itu terjadi, AJS dan S ditangkap polisi di TKP. Dari keterangan keduanya, kemudian polisi memburu RH, SAS, dan C. Rabu malam lalu, RH dan SAS ditangkap. Sedangkan C masih terus dikejar polisi.
INGE KLARA