TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dia memiliki makna sendiri terhadap perayaan Hari Raya Idul Adha. Djarot memaknai Idul Adha tidak sekadar menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada masyarakat.
Menurut Djarot, dalam menyambut Idul Adha, setiap manusia diberikan kesempatan untuk menyembelih atau membuang sifat-sifat buruk yang ada di dalam dirinya. Selain itu, setiap manusia harus diiringi penanaman amal kebaikan.
"Mengorbankan apa yang kita miliki dan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat sekaligus menghilangkan sifat-sifat egois, tamak, murka, yang kotor itu harus dihilangkan," kata Djarot di Balai Kota, Senin, 12 September 2016.
Selain itu, makna berkurban bagi Djarot adalah harus mau berkorban untuk berbuat kebaikan bagi sesama. Setiap manusia diuji untuk mengorbankan apa yang dimiliki demi membantu orang lain yang lebih membutuhkan. "Berkorban berbagi kepada sesama dan menanamkan kebaikan," ujarnya.
Selain itu, dalam kehidupan, setiap orang harus mampu mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan dari keburukan. "Bagaimana kita betul-betul di dalam hidup ini beramar makruf dan nahi mungkar," tutur Djarot.
Djarot sendiri melangsungkan salat Idul Adha 1437 Hijriah di halaman Balai Kota bersama keluarga dan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Seusai salat berjemaah, Djarot tampak bersalaman bersama masyarakat, yang juga melangsungkan salat di tempat yang sama.
LARISSA HUDA