TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek reklamasi Pulau G. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, nelayan menjadi prioritas yang akan diurus dalam kelanjutan proyek tersebut.
"Nelayan akan kami urus, yang jumlahnya entah 12 ribu atau 24 ribu orang. Kalau kami punya data 12 ribu. Semua tadi perintah Presiden, mereka dapat prioritas untuk diurus," kata Luhut seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Selasa, 13 September 2016.
Baca Juga
Adik Mario Teguh: Nanti Mau Meninggal, Biasanya Cari Saudara
Egi John Ancam Sebar Video, Marshanda: Dia Marah Karena...
Menteri Luhut mengatakan bahwa kondisi nelayan justru akan dibuat lebih baik melalui dana yang didapatkan oleh Pemerintah Daerah dari proyek reklamasi. "Jadi, jangan ada yang bilang nelayan tidak diurus," kata dia.
Kelanjutan reklamasi itu, kata Luhut, sudah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo. Keputusan reklamasi itu didasarkan atas kajian Kementerian Koordinator Kemaritiman yang melibatkan beberapa pihak.
LUhut mengklaim keputusan melanjutkan proyek reklamasi itu sudah melalui kajian lingkungan, kajian dari PT PLN, kajian dari Kementerian Perhubungan, maupun kajian pembangunan, terutama menyangkut masalah nelayan.
Baca Juga
Lapor Polisi, Inilah yang Bikin Istri Mario Teguh Kesal
Marshanda: Egi John Membabi Buta Karena Tak Terima...
Keputusan melanjutkan reklamasi, Luhut mengklaim, juga dengan alasan pulau itu bisa menjadi sumber air bagi warga Jakarta. Dia mengatakan tidak ada sumber air untuk Jakarta yang paling mudah selain dari laut.
"Itu rupanya menjadi 40 persen sumber air untuk Jakarta. Karena nanti 2 meter air laut akan ke bawah, 7 atau 8 meter air akan di atas, itu akan menjadi sumber air untuk Jakarta," kata Luhut.
AMIRULLAH
Baca Juga
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?