TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli berkomentar tentang kebijakan Menteri Koordinator Kemaritiman saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan, yang melanjutkan pembangunan reklamasi Pulau G.
"Saya rasa, saya hanya ingin menyampaikan pesan kepada sahabat saya, teman saya, Jenderal Luhut Pandjaitan, jangan mau diseret-seret ke lumpur oleh Gubernur Ahok," kata Rizal setelah menghadiri diskusi bertema sinema politik pilkada DKI di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 17 September 2016.
Rizal mengatakan Luhut seharusnya mendengarkan semua pendapat menteri-menteri. Luhut, kata dia, juga harus mendengarkan proses hukum sebelum mengambil keputusan yang penting dan berdampak terhadap kehidupan rakyat banyak. Rizal hanya sedikit berbicara, dia lantas meninggalkan kerumunan wartawan sambil tersenyum.
Sewaktu Rizal masih menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman, dia memutuskan proyek reklamasi dibatalkan. Pemerintah juga memutuskan menghentikan reklamasi Pulau G, yang dikembangkan PT Muara Wisesa Samudra, anak usaha Agung Podomoro, secara permanen.
Kebijakan itu diputuskan seusai komite gabungan yang dibentuk Rizal berunding, di antaranya Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Setelah Rizal digantikan Luhut, Luhut menggelar pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 13 September 2016. Setelah pertemuan, Luhut mengumumkan hasil pertemuan tersebut sepakat untuk melanjutkan reklamasi yang tengah dalam masa moratorium.
"Kami sudah sampai pada kesimpulan sementara, tidak ada alasan untuk tidak meneruskan reklamasi di pantai utara Jakarta," kata Luhut. Dalam pertemuan itu, hadir Ahok dan beberapa perwakilan dari komite gabungan yang dulu dibentuk Rizal Ramli.
REZKI ALVIONITASARI | LARISSA HUDA