TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim pemenangan Sandiaga Uno, Anggawira, berencana menggugat ketua tim pemenangan Ahok, Nusron Wahid, dan wakil ketua tim pemenangan Ahok, Dono Prasetyo. Sebab, Anggawira menganggap keduanya telah melakukan rangkap jabatan karena berstatus sebagai pejabat negara.
Nusron diketahui menjabat Ketua Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan Dono merupakan Kepala Hubungan Luar Negeri dan Humas BNP2TKI.
"Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN, seharusnya BNP2TKI berfokus pada peningkatan kompetensi bagaimana kapasitas TKI kita menjadi lebih baik, lebih dihargai di luar. Nusron dan Dono mengurus TKI, jangan makan gaji buta, malah berpolitik urusin gubernur inkumben," kata Anggawira, melalui keterangan resminya, Senin, 19 September 2016.
Anggawira menilai, Nusron dan Dono telah melanggar Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang menyebutkan bahwa dalam kampanye calon dilarang melibatkan aparatur sipil negara, anggota Polri, dan TNI.
Menurut dia, tim pemenangan Ahok tidak mungkin bisa transparan karena melibatkan aparatur sipil negara di dalamnya. Dia juga menganggap fokus Nusron saat ini menjadi tidak jelas karena rangkap jabatan itu.
"Kata Ahok setiap calon harus transparan, kami siap buka-bukaan dana kampanye. Bagaimana mau transparan dan akuntabel, timnya aja pejabat negara. Kami juga tantang untuk mengusut tuntas harta keluarga Ahok dari istrinya hingga staf pribadinya Sunny itu. Harus jelas semua," ujar Anggawira.
Nusron menanggapi santai adanya rencana gugatan tersebut. Nusron menuturkan, tidak masalah bila dirinya merangkap jabatan saat ini karena tim pemenangan itu belum resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum. "Apa sudah ada tim resmi yang disahkan?" kata dia saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, hari ini. "Gugat saja, ya enggak apa-apa."
Pendaftaran mengenai tim pemenangan akan dilakukan seiring dengan dibukanya pendaftaran pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. KPU Provinsi DKI menetapkan waktu pendaftaran mulai Rabu hingga Jumat, 21-23 September 2016.
FRISKI RIANA
Baca:
Klaim Basuki, Jika Gol Beleid Ini Bisa Disebuti 'Pasal Ahok'
Besok, PDI Perjuangan Tetapkan Kandidat di Pilkada DKI 2017