TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan masih menunggu hasil keputusan partai politik yang berencana mengusungnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Saat ditanya mengenai kesiapannya mengikuti pemilihan kepala daerah DKI, Anies sungkan menjawab.
"Biarkan niat itu jadi milik saya dan Allah yang tahu. Kan itu urusan saya dan Tuhan," kata Anies di kediamannya di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan, Rabu, 21 September 2016.
Menurut Anies, bagi dia bukan soal siap atau tidak siap, melainkan partai politiklah yang berhak memutuskan pencalonan seseorang untuk diusung. Anies berujar dia muncul ke permukaan bursa calon gubernur setelah sebuah lembaga survei merilis hasilnya dan menempatkannya berpeluang menang. "Kemudian dipertimbangkan (oleh partai). Saya lihat saja bagaimana pertimbangannya," tuturnya.
Anies menuturkan dia baru akan merespons pertanyaan terkait dengan kesiapannya maju dalam pilkada DKI 2017 jika memang partai politik serius menunjuknya sebagai bakal calon. Sebelum ada dukungan resmi partai politik, Anies memilih tidak banyak berkomentar.
Enam partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan belum memutuskan calon. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional.
Partai Gerindra memutuskan mendukung Sandiaga Uno. Adapun PKS menyodorkan Mardani Ali Sera sebagai bakal calon wakil Sandiaga. Di sisi lain, PKB menginginkan Sekretaris Daerah DKI Saefullah maju menjadi calon wakil gubernur. Bila Anies jadi diusung, peta dukungan Koalisi Kekeluargaan masih bisa berubah.
FRISKI RIANA