TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dikabarkan menerima pinangan menjadi kandidat gubernur oleh koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Dikutip dari pesan WhatsApp kepada dua rekannya dalam kesempatan yang berbeda, Anies menyampaikan keputusan tersebut. “Saya bilang ‘no’ saat diundang menjadi calon wakil gubernur. Mereka kemudian musyawarah lagi, lalu saya terima tawaran sebagai cagub,” begitu bunyi pesan Anies tersebut, Jumat, 23 September 2016.
Anies sendiri belum mengkonfirmasi langsung hal tersebut. Saat Tempo mencoba menghubunginya pada Jumat pagi ini, seorang pria yang mengaku sebagai asisten pribadi Anies mengangkat telepon. Ia mengatakan Anies tengah sibuk menerima telepon lain dan akan menyampaikan pesan dari Tempo.
Anies, Rabu lalu, mengakui bahwa dia didekati sejumlah partai politik untuk membahas pemilihan Gubernur DKI 2017. Saat dimintai konfirmasi wartawan di rumahnya, di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta, dia tak gamblang menyebutkan partai politik mana yang berdiskusi dengannya.
Nama Anies mendadak masuk bursa bakal calon Gubernur DKI melalui hasil survei Poltracking Indonesia pada awal September lalu. Elektabilitas Anies tercatat mencapai 8,92 persen. Dia hanya kalah oleh calon petahana Basuki Tjahaja Purnama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan pengusaha Sandiaga Uno.
Sejumlah partai yang diketahui sempat menimbang pencalonan Anies adalah Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Namun koalisi tersebut, ditambah Partai Amanat Nasional (PAN), sudah mendeklarasikan dukungan terhadap tokoh lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, sebagai bakal calon gubernur-wakil gubernur.
YOHANES PASKALIS
Baca:
Kecewa Partai Pilih Ahok, Boy Sadikin Mundur dari PDIP
Boy Sadikin Mundur dari PDIP, Loncat ke Gerindra?