TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta mengalokasikan anggaran pemilihan kepala daerah hingga putaran kedua. Ketua KPUD Jakarta Sumarno mengatakan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 478 miliar.
"Tidak akan bengkak (anggarannya). Sudah direncanakan," kata Sumarno di kantor KPUD Jakarta, Jumat, 23 September 2016. Menurut dia, tidak semua anggaran terserap karena akan ada proses penghematan.
Apalagi tidak ada calon independen dalam pemilihan umum kepala daerah periode 2017-2022 ini. Sumarno mengatakan bila ada calon independen akan menyedot anggaran cukup besar untuk proses verifikasi. Karena itu, KPUD kini bisa menghemat anggaran sebesar Rp 5 miliar.
Sumarno memperkirakan pemilukada yang diramaikan oleh tiga pasangan calon ini bisa sampai dua putaran. Namun, kata dia, satu putaran saja cukup bila ada salah satu calon yang sukses mengantongi 51 persen suara. "Terserah rakyat mau dua kali atau sekali putaran," katanya.
Menurut jadwal KPUD Jakarta, bila pilgub berlanjut ke putaran kedua, pencoblosan akan berlangsung pada 19 April 2017. "Anggarannya sekitar Rp 100 miliar untuk putaran kedua," ujar Sumarno.
Hingga hari terakhir masa pendaftaran calon Gubernur Jakarta baru pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Yusuf yang mendaftar. Mereka diusung PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem.
Dua bakal calon lainnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Lalu pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang dicalonkan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Mereka baru akan mendaftar malam ini.
ADITYA BUDIMAN