TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif IndoBarometer Muhammad Qodari menyebut pasangan inkumben dalam pilkada DKI 2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sejauh ini masih unggul dibanding dua pasangan calon lainnya.
Ia bahkan mengatakan tingkat kepuasan terhadap pasangan inkumben masih lebih dari 50 persen. “Biasanya rakyat kembali menginginkan inkumben,” kata dia dalam dialog Sindo Triyaja di Jakarta, Sabtu, 24 September 2016.
Menurut Qodari, di urutan kedua ada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Meski ia tidak menyebutkan secara spesifik persentasenya, pasangan Anies dan Sandiaga cukup kuat. Ia menilai Anies telah menduduki jabatan strategis. Selain itu, baik Anies maupun Sandiaga, keduanya memiliki relawan.
Qodari menilai, apabila dilakukan survei saat ini, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni adalah yang paling rendah. Pasangan itu dinilai belum memiliki peran dalam memimpin pemerintahan. Selain itu, mereka masih belum memiliki pengalaman dibanding inkumben.
Meski demikian, Qodari tidak menampik bahwa elektabilitas Agus dan Sylviana bisa tinggi. “Jangan lupa, beliau ini (Agus) anaknya Pak SBY, presiden dua kali periode,” kata dia.
Menurut Qodari, gaya kepemimpinan Agus dan Susilo Bambang Yudhoyono mirip. Ia melihat dari cara penyampaian Agus ketika berpidato. Ilmu dari SBY pun disebut telah diturunkan kepada putra sulungnya itu. Ia mengibaratkan Agus seperti pepatah: buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Qodari yakin bahwa Agus adalah orang yang pintar seperti ayahnya. Gaya pemerintahan Agus, jika menang, bisa diprediksi mirip dengan gaya SBY saat memimpin Indonesia. “Kalau menang, akan jadi calon presiden kuat,” kata dia.
Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung pada Februari 2017. Tiga pasangan calon telah mendeklarasikan diri untuk ikut dalam bursa pencalonan orang nomor satu dan dua di Jakarta. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
DANANG FIRMANTO