TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif IndoBarometer Muhammad Qodari menduga koalisi antara Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan ingin memunculkan nama di luar nama-nama yang sering beredar.
"Bisa jadi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mendapat wangsit untuk mencalonkan putra sulungnya," kata Qodari dalam dialog Sindo Trijaya di Jakarta, Sabtu, 24 September 2016.
Qodari memprediksi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari inkumben (Basuki Purnama-Djarot Syaiful) masih unggul apabila disurvei saat ini. Untuk pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mereka menempati urutan kedua. Sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono diperkirakan berada di urutan ketiga. “Paling kecil Agus (jika disurvei sekarang),” ujarnya.
Menurut Qodari, rendahnya elektabilitas Agus dan Sylviana lantaran pasangan itu muncul belakangan. Sedangkan dua pasangan lainnya lebih sering disebut oleh beberapa lembaga survei. Ia menilai Agus belum memiliki pengalaman di pemerintahan.
Baca juga:
Aryani Mau Buka-bukaan Mister X, Reaksi Mario Teguh Ditunggu
Mario Teguh Dituding Lempar Setrika, Ini Respons Aryani
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin membantah tudingan Qodari. Menurut dia, pencalonan Agus bukan sekadar wangsit. Namun kehendak dari Agus yang mendapat dukungan mayoritas kader di dalam partai koalisi. Agus yang berusia 38 tahun dianggap sebagai figur muda yang membawa harapan baru bagi Jakarta.
Menurut Didi, kecemerlangan prestasi Agus di bidang militer menjadi bekal kepemimpinan dia di DKI. Agus disebut juga sebagai prajurit terbaik di militer Indonesia. “Dalam konteks pemimpin muda, negeri ini perlu banyak orang muda,” kata dia.
Ihwal prediksi survei terendah terhadap Agus, Didi menilai masih ada waktu lima bulan untuk menggenjot elektabilitas Agus dan Sylviana. Ia mengatakan Agus dan pasangannya akan lebih banyak turun ke masyarakat untuk mendengar dan menyusun program-program di DKI. Ia pun meyakini Sylviana adalah seseorang yang berkompeten. Memiliki terobosan di bidang pariwisata.
Didi menilai pembangunan di DKI Jakarta saat ini hanya cenderung menampilkan sisi keindahan. Namun kemiskinan masih terjadi. Bahkan pihaknya menawarkan kepemimpinan yang lebih manusiawi. “Justru butuh figur yang bisa merangkul masyarakat,” kata dia.
DANANG FIRMANTO
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Aryani Mau Buka-bukaan Mister X, Reaksi Mario Teguh Ditunggu