TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) berpotensi roboh karena konstruksinya sudah tua sehingga lebih rapuh. Potensi itu semakin bertambah karena jembatan dipasangi iklan oleh pihak swasta.
"Semua JPO itu kerja sama dengan swasta sehingga dipasangi iklan. Makanya, dalam pergub saya, sudah keluar tidak ada lagi iklan di dalam JPO," kata gubernur yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota, Senin, 26 September 2016.
Baca: JPO Ambruk, Kisah Tragis Ulang Tahun Aisyah Ke-8
Ahok menegaskan akan menghentikan seluruh bentuk kerja sama dengan pihak swasta dalam pembangunan jembatan penyerangan orang. "Tapi ini butuh waktu karena untuk menghapus aset (yang semula dari swasta) pun kami punya masalah,” ujarnya. “Kalau pemerintah mau bongkar (JPO) pun, mesti lelang juga."
Menurut Ahok, berdasarkan pengalaman, proses lelang sering tersendat lantaran ada penggelembungan anggaran. Karena itu, dia sudah meminta audit semua pelelangan yang ada di Jakarta, termasuk pembangunan 307 jembatan penyeberangan orang.
Baca: 3 Warga Depok Jadi Korban JPO Ambruk, Wakil Wali Kota Tantang Ahok
Setelah itu, kata Ahok, dia tidak bakal mengizinkan reklame apa pun menutupi badan jembatan penyeberangan. Sebab, keberadaan papan reklame itu menimbulkan risiko. Jika angin berembus kencang, beban JPO semakin berat sehingga badan jembatan bisa roboh.
Masalahnya, Ahok menambahkan, penghapusan aset dan pembangun jembatan dengan anggaran daerah justru gagal meskipun pemerintah DKI telah menawarkan pemasangan iklan. Ahok menuding ada keterlibatan mafia iklan yang ingin menguasai JPO. "Makanya saya bilang enggak mau (ada kerja sama lagi dengan swasta). Cuma mereka kontraknya masih lama, beberapa ada yang masih lima tahun," tutur Ahok.
Baca: Ini Penyebab Robohnya JPO di Pasar Minggu
Sebelumnya, sebuah JPO di Pasar Minggu roboh saat hujan badai melanda Jakarta, Sabtu lalu. Tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka akibat kejadian itu. Berdasarkan pemeriksaan, salah satu penyebab jembatan itu roboh karena ada papan reklame yang dipasang di badan jembatan.
LARISSA HUDA