TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyasar orang yang salah jika mengajaknya ikut program pengampunan pajak (tax amnesty). Pasalnya, Ahok merasa tidak pernah menyimpan kekayaannya di luar negeri.
"Semua harta saya tidak ada yang disembunyikan di luar negeri. Bedalah saya sama Sandiaga yang kaya ngumpetin di luar negeri, kan, ha-ha-ha," ucap Ahok di Pasar Nangka Bungur, Kamis, 29 September 2016.
Ahok mengaku, sejak awal, ia selalu menekankan pembuktian harta terbalik bagi semua pejabat di Indonesia. Selain itu, Ahok mengatakan selalu melaporkan kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bentuk laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
"Makanya, saya tanya, dia menantang orang yang salah. Saya sejak berpolitik selalu menekankan pembuktian terbalik harta pejabat, dan semua harta saya dilaporkan dalam LHKPN," ujar Ahok.
Saat Sandiaga menyerahkan surat penyertaan harta di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Empat kemarin, ia mengajak calon kepala daerah lain, termasuk Ahok, mengikuti program tax amnesty. Apalagi, menurut dia, akan dilangsungkan pilkada serentak dan diperkirakan ada ratusan calon kepala daerah yang mengikutinya.
Sandiaga mengajak calon lain untuk mendaftarkan diri dalam pengampunan pajak untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat ekonomi dalam negeri. Apalagi, tutur Sandiaga, saat ini Indonesia sedang masuk era transparansi baru. Perekonomian dan basis data yang kuat, menurut dia, bisa menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.
LARISSA HUDA