Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menunggak Rp 52 Juta, Bayi Ini Ditahan di RSCM  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Ilustrasi bayi prematur. shutterstock.com
Ilustrasi bayi prematur. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sudah lebih dari satu bulan anak kedua pasangan Bob Benny Nikijuluw, 31 tahun, dan Imelda Natalia Itayanti, 30 tahun, dirawat tanpa orang tuanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Bob dan Imelda tidak mampu menebus perawatan sang bayi yang mencapai puluhan juta rupiah.

Kedua orang tua bayi kini hanya bisa berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengeluarkan anak mereka dari rumah sakit itu.

Kejadian ini berawal saat usia kehamilan Imelda jauh dari usia normal, tapi tidak bisa lagi dipertahankan lebih dari 33 minggu. Ia pun harus buru-buru mengeluarkan si jabang bayi dari rahimnya.

Pada 27 Agustus, Bob membawa Imelda ke puskemas dengan bekal kartu dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan miliknya. Namun puskesmas angkat tangan lantaran kondisi kandungan Imelda sangat rentan karena harus lahir prematur.

Imelda harus dirujuk ke Rumah Sakit Rawamangun, Jakarta Timur. Namun pihak rumah sakit menolak Imelda karena peralatan yang tidak lengkap untuk menangani persalinan prematur. "Kami akhirnya diminta ke Rumah Sakit Persahabatan, tapi mereka juga menolak karena ruangan penuh," kata Bob di Balai Kota, Jumat, 30 September 2016.

Tanpa pikir panjang, Bob membawa Imelda yang sudah tidak berdaya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Bob sadar biaya persalinan tidak akan murah, apalagi persalinan prematur. Dengan demikian, ia berinisiatif membuat kartu BPJS untuk anaknya yang baru lahir itu.

Namun usaha Bob sia-sia. "Saya akui saya salah prosedur. Harusnya BPJS dibuat sebelum anak kami lahir karena kartu baru bisa dipakai dua pekan setelah pembuatan. Sedangkan rumah sakit cuma beri waktu 3 x 24 jam. RSCM tidak mau tahu," ujar Bob.

Bob tak patah arang. Ia berusaha mengurus administrasi ke sana-ke mari. Bob datang ke Balai Kota beberapa waktu lalu. Ia diminta mengurus ke Bazis Jakarta Timur. Namun ia diarahkan kembali ke Dinas Sosial DKI Jakarta bidang kesehatan. Bob juga telah mengurus surat keterangan miskin. "Tapi surat yang kami bawa tidak dianggap di RSCM," tutur Bob.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak pasangan Bob-Imelda harus ditahan. Pihak rumah sakit tidak mengizinkan orang tuanya membawa anak mereka pulang. Imelda dan Bob hanya diberikan perincian biaya yang besarnya mencapai Rp 52 juta. Mereka diminta membayar uang muka Rp 10 juta. "Kami sudah tidak punya uang, untuk makan saja susah," ucap Bob. 

Adapun Imelda mengaku sempat ditanyakan kesanggupannya untuk membayar. Namun sekali lagi ia menegaskan tidak punya uang meski hanya Rp 1.000. Sejak Senin lalu, Imelda dan Bob terus berupaya mengeluarkan anaknya. Pasalnya, semakin lama ditahan, semakin mahal biayanya. Setiap hari biaya perawatan terus bertambah Rp 800 ribu. 

"RSCM bertanya kenapa larinya ke pusat, lalu saya jawab, mana saya berpikir untuk ke sana, saya sudah kontraksi begini," kata Imelda. Bahkan Imelda dicibir untuk tidak memilih-milih rumah sakit.

Bob dan Imelda saat ini sudah kehilangan pekerjaan. Masa kontrak Bob telah habis, sementara Imelda telah diputus hubungan kerjanya alias PHK. Pasangan ini hanya berharap bisa mengeluarkan anaknya, apa pun caranya. "Saya berharap entah nanti dapat pinjaman pemda, lalu saya kerja untuk lunasi. Enggak tahu juga cara apa. Yang penting anak saya keluar," ujar Imelda.

LARISSA HUDA

Baca:
Heboh Gatot dan Dimas Kanjeng, Ternyata Ini Biangnya 
Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat 
Ternyata Ini Alasan Mario Teguh Dilarang Bicara di Media

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

10 hari lalu

Pemain Al Nassr, Sadio Mane. (Instagram/@alnassr)
8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

12 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel


Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

20 hari lalu

Tentara Israel berdiri di dekat pagar perbatasan, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

21 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

25 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

25 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

25 hari lalu

Warga Palestina memeriksa Rumah Sakit Al Shifa yang digerebek oleh pasukan Israel selama operasi darat, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 25 November 2023. REUTERS/Abed Sabah
Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.


RS Unpad di Jatinangor Segera Beroperasi, Dipersiapkan Menjadi Rumah Sakit Kelas A

27 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
RS Unpad di Jatinangor Segera Beroperasi, Dipersiapkan Menjadi Rumah Sakit Kelas A

Rumah Sakit Unpad di Jatinangor Bandung Jawa Barat akan mulai beroperasi minggu terakhir Maret 2024.


Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

29 hari lalu

Konferensi Pers Senyum Sehat Indonesia Ramadan 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

Sebenarnya kunjungan ke dokter gigi bisa tetap dapat dilakukan di bulan Ramadan.


Krisis Populasi, Banyak Rumah Sakit di Cina Hentikan Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Menurun

30 hari lalu

Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China
Krisis Populasi, Banyak Rumah Sakit di Cina Hentikan Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Menurun

Rumah sakit di berbagai provinsi di Cina dalam dua bulan terakhir telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup departemen kebidanan mereka.