TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan tidak memikirkan rencana tim suksesnya untuk memenangkan dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sikap itu, kata dia, telah disampaikan kepada empat partai pengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Saya kan sudah bilang sama partai, saya itu profesional, kerja aja deh. Enggak usah urusin tim pemenangan, yang penting kerja aja," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 30 September 2016.
Baca juga:
Skandal Papa Minta Saham, Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Ahok mengaku mendapatkan wejangan dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar dia hanya fokus pada pembenahan Jakarta. "Pak Jokowi juga bilang gitu, kerja aja. Ngapain sih kau ngatur ini ngatur itu, kerja aja yang beres," kata Ahok.
Kelompok relawan Teman Ahok berencana menggelar diskusi seputar politik serta peluncuran website dan toko suvenir "Teman Ahok". Acara itu akan diselenggarakan di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2016.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nusron Wahid dikabarkan akan hadir sebagai narasumber. Namun, Ahok sendiri belum bisa memastikan kehadirannya. "Ada Teman Ahok besok mau deklarasi. Mudah-mudahan kalau sudah ke kawinan (acara hajatan) keburu, insya Allah," kata Ahok.
Saat ditanya soal harapannya dari tim suksesnya, Ahok berseloroh tim suksesnya bisa mengatur tarif pada setiap pertemuan jika dia hadir dalam acara kampanye. "Harapan saya, mereka bisa membuat pertemuan-pertemuan yang setiap kali mereka datang bayar dan saya datang juga dibayar," kata Ahok.
Ahok sebelumnya berkelakar bahwa dia akan memasang tarif saat berkampanye nanti. Setiap orang yang hadir harus membeli tiket agar bisa bertemu dengannya. Tarifnya pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 10 juta. Dengan cara seperti itu Ahok ingin menghapus stigma negatif bahwa kampanye harus mahal. Menurut dia, cara seperti itu bisa menghemat biaya kampanye.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Skandal Papa Minta Saham, Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Rayuan Bos Polisi ke Jessica Wongso: Kamu Tipe Saya Banget