TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan memastikan dua mayat yang ditemukan di saluran drainase di Limo, Depok, adalah korban pembunuhan. Kesimpulan ini diperoleh setelah hasil otopsi menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada dua mayat itu. "Dipastikan keduanya tewas karena tindak kekerasan. Kami masih mendalami motif pembunuhan," kata Harry, Senin, 3 Oktober 2016.
Untuk identitas mayat, polisi saat ini telah mengetahuinya. Korban yang ditemukan tewas di drainase Jalan Makam Kopo, RT/RW 9, Kelurahan/Kecamatan Limo, adalah Ahmad Sanusi, 21 tahun, alamat Lubang Buaya, RT 6 RW 5, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Ahmad tewas karena hantaman benda tumpul di perut, yang mengenai lambung dan pankreasnya. Dia bekerja sebagai pemborong. "Dipastikan dibunuh," ujar Harry.
Baca: 2 Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Drainase Depok
Sedangkan korban kedua bernama Shendy Eko Budianto, 27 tahun, yang beralamat di Pencil, RT 2 RW 3, Desa Wuryonorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Shendy tewas karena dibekap mulutnya sehingga tidak bisa bernapas. Mayat Shendy ditemukan di drainase Jalan Pertanian Raya, RT 5 RW 4, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo. "Shendy bekerja sebagai pengemudi taksi online," tutur Harry.
Harry menuturkan ada kesamaan pada luka kedua korban, yaitu sama-sama memiliki luka cekikan di leher. Saat ditemukan Sabtu lalu, diperkirakan korban telah tewas selama enam jam. "Masih diselidiki ada atau tidak hubungan dua jenazah itu."
IMAM HAMDI