TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menganggap penggalangan dana yang dilakukan tim pemenangannya sebagai salah satu cara untuk menghemat biaya kampanye. Sambil berseloroh, Ahok mengatakan uang yang dia punya saat ini tidak cukup membiayai kampanye.
"Supaya ada duit aja, antisipasi. Kan uang saya enggak cukup buat kampanye. Enak, kan, sambil makan, nonton, dapat duit," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 3 Oktober 2016.
Ahok mengaku akan menerapkan cara yang berbeda dalam kampanye kali ini. Dia berujar akan menggelar pertemuan yang setiap pesertanya harus membayar sesuai dengan tarif yang diminta. Ahok tidak menargetkan uang yang terkumpul dalam pertemuan itu.
Baca: Anggaran Batal Dipotong, Kemendagri Kebut Pengadaan E-KTP
Cara tersebut diakui Ahok terinspirasi oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat berkampanye pada 2008. Waktu itu, dia diundang dalam konferensi yang diadakan Obama. Selama tiga minggu berada di Amerika, Ahok kecewa lantaran tidak bisa masuk ke konferensi calon presiden tersebut.
"Kami tuh enggak bisa masuk ke dalam nonton konferensi Obama karena enggak ada yang jual tiket lagi dan enggak ada calo juga di sana. Enggak ada yang mau menjual tiket," tuturnya.
Baca: Ratna Sarumpaet Ajak Penantang Ahok Kumpulkan Korban Gusuran
Ahok hanya bisa menonton lewat layar yang disediakan panitia. Sejak saat itu, Ahok terpikir menerapkan cara serupa. Setiap orang yang ingin bertemu dengan dia harus membeli tiket. Ahok yakin cara tersebut berhasil karena berkaca dari kegiatan Festival Teman Ahok sebelumnya.
"Sewaktu festival dengan ada saya yang datang, lalu kami foto dan jual booth, festival dapat Rp 1,6 miliar," ujarnya.
Ahok mengklaim saat ini dia sudah dipesan untuk menghadiri pertemuan oleh 40 orang. Tiap tamu disinyalir akan menyumbang Rp 50 juta. Jika ditotal, jumlahnya bisa mencapai Rp 2 miliar. "Mau dong. Saya bilang tunggu rekening banknya resmi dulu, ya, jadi gesek. Mesti ditunggu ditetapkan dulu, kan," katanya.
LARISSA HUDA