TEMPO.CO, Jakarta - Para pasangan calon Gubernur DKI Jakarta masih berpeluang besar memenangi Pemilihan Kepala Daerah DKI pada Februari 2017. Dari data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menang di sejumlah kalangan masyarakat.
"Pasangan Agus-Sylviana lebih disukai dan dipilih wong cilik," kata peneliti senior LSI, Adjie Alfaraby, saat konferensi pers pada Selasa, 4 Oktober 2016. Sedangkan pasangan Anies-Uno berpotensi menang dan dipilih oleh kalangan terpelajar atau golongan sarjana ke atas.
Adapun pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat lebih dipilih berdasarkan survei gender. Sebagian besar perempuan Jakarta masih menyukai Ahok dan memilih Ahok-Djarot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Pengakuan Istri Kedua Sanusi Soal Rumah Rp 16,5 Miliar
Adjie merinci pasangan Agus-Sylviana dipilih 21,9 persen wong cilik Jakarta yang berpendapatan di bawah Rp 999 ribu. Pada posisi kedua, Ahok-Djarot memperoleh dukungan dari rakyat kecil dengan persentase 18,8. Sedangkan Anies-Uno dipilih 15,6 persen rakyat kecil.
Dilihat dari segmen pendidikan, sebagian besar masyarakat lulusan sarjana ke atas memilih Anies-Uno. Persentasenya mencapai 31,2 dari total jumlah responden. Sedangkan pasangan Ahok-Djarot meraih 26 persen di kalangan terpelajar. Adapun Agus-Sylviana mendapat 19,5 persen suara.
Simak: Ratna Sarumpaet: Kalau Saya Presiden, Luhut Saya Bui!
Jika dilihat dari segmen gender, Ahok-Djarot masih mendominasi suara. Apalagi ia didukung 36,4 persen suara perempuan. Sedangkan suara laki-laki untuknya mencapai 26,4 persen. Mereka unggul dibanding pasangan Anies-Uno yang mencapai 20,9 persen laki-laki dan 21,4 persen suara perempuan. Pasangan Agus-Sylviana meraih suara 19,5 persen laki-laki dan 19,1 persen perempuan.
Jika diakumulasi, Ahok-Djarot masih mendominasi elektabilitas dengan total 31,4 persen. Disusul pada posisi kedua, Anies-Uno, yang meraih 21,1 persen dan pasangan Agus-Sylviana yang meraih 19,3 persen. Namun dukungan untuk Ahok-Djarot menurun 28 persen sejak Maret lalu, yang mencapai 59 persen.
Baca juga: Raffi Ahmad Selingkuh, Nagita Slavina Menjawab
Dengan angka ini, hampir dipastikan pilkada DKI Jakarta akan berjalan selama dua putaran. Apalagi jika selama empat bulan ke depan tidak ada perubahan besar dari setiap pasangan calon. "Pada putaran pertama, siapa pun bisa tersingkir, termasuk Ahok," kata Adjie.
AVIT HIDAYAT